​Sebagai daerah tujuan wisata Pangandaran dengan berragam pesona destinasinya membuat wisatwan berdatangan hendak menikmatinya, berbagai jasa wisata dari mulai jasa rental, penukaran uang, layanan hotel, restoran hingga agen perjalanan wisata banyak di tawarkan guna memenuhi kebutuhan para wisatawan.
​Kepadatan arus lalu lintas yang sering terjadi ketika libur high season seperti libur hari raya menjadi perhatian khusus kepolisian di Pangandaran, kembali kepolisian menyiapkan skema rekayasa arus lalu lintas untuk mengatasi kemungkinan kemacetan tersebut.
​Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat, Pangandaran di musim liburan seperti tahun-tahun sebelumnya dalam musim libur hari raya selalu di padati oleh wisatawan baik domestik maupun pribumi yang kembali ke kampung halamnya berkunjung ke keluarga. Prediksi di tahun ini juga akan terjadi lonjakan wisatawan yang akan berkunjung, maka dari itu pemerintah daerah bersiap dengan segala sesuatunya guna menghadapinya.
Implementasi program “Unpad Nyaah ka Jabar†di Kabupaten Pangandaran semakin terlaksana. Setelah melakukan konsolidasi dengan tim, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, ada tiga rencana kerja sama pengembangan wilayah yang akan dilakukan Unpad di Kabupaten Pangandaran.
Dalam rangka bulan Ramadhan PD. Netral Jaya Motor Pangandaran mengadakan acara buka bersama yang bertempat di Yayasan Al-Hidayah Dsn Karang Salam RT 6 Rw 5 Ds Pananjung Kec. Pangandaran. Buka bersama tersebut yang bertemakan Indahnya Berbagi rutin dilaksanakan oleh Netral Jaya Motor Pangandaran dan memberikan santunan kepada anak-anak yatim.
Libur hari raya Idul Fitri yang akan datang tak lama lagi, biasanya Pangandaran akan dipenuhi wisatawan baik yang berlibur maupun warga Pangandaran yang kembali ke kampung halamanya untuk berlibur dan berkumpul bersama keluarga. Kemacetan panjang biasanya tidak dapat terelakan dan selain mengadakan pengaturan dan rekayasa arus lalu lintas bekerjasama dengan kepolisian pemda juga tengah menyiapkan dan menyiagakan pengamanan kesehatan di sepanjang jalur wisata Pangandaran.
Kapal MV Viking yang seyogyanya akan dijadikan monumen ilegal fishing yang ditempakan di pasir putih Pantai Barat Pangandaran yang menjadi perhatian warga Pangandaran terkait pencemaran bahan bakar yang terjadi dan membuat pantai serta terumbu karang di daerah sekitarnya terpapar carian berupa minyak dan aroma bahan bakar yang menyengat dan wisatawan menjadi kurang nyaman berlibur di pasir putih karenanya.
Diduga akibat cuaca buruk beberapa waktu yang lalu, mengakibatkan kapal menjadi miring dan menumpahkan limbah bahan bakar ke laut Pangandaran tepatnya di lokasi kapal di kandaskan yaitu di Pasir Putih Pantai Barat Pangandaran.
Kapal MV Viking yang merupakan kapal buruan oleh banyak negara terkait ilegal fishing dan tertangkap di perairan Indonesia, dan dibawa ke Pangandaran untuk di tenggelamkan dan dijadikan monumen perlawanan terhadap ilegal fishing yang tengah di galakkan oleh kementrian kelautan dan perikanan Indonesia pada 14 Maret yang lalu, menuai polemik.
Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata sampai saat ini masih dikeluhkan terkait dengan lamanya jarak tempuh untuk berlibur dan menikmati keindahan alamnya, beberapa keluhan sempat di sampaikan wisatawan meski jalan bagus namun jarak tempuh masih sangat lama, untuk Jakarta Pangandaran bisa mencapai 9 jam, dan Bandung Pangandaran sampai 7 jam, belum lagi kalau keadaan libur panjang jarak tempuh dapat bertambah lama sekitar 3 jam, jadi wisatawan terlanjur kecapean di perjalanan dan berlibur pun menjadi tidak maksimal karena sudah dihantui harus menempuh jalan yang sama ketika pulang liburan.
