Pangandaran,myPangandaran.com-
Selain
bisa dinikmati sebagai makanan laut, kerang punya potensi bagus untuk
dijadikan cinderamata. Tidak ada hal istimewa dari keberadaan
cangkang-cangkang kerang yang berserakan di sekitar pantai atau daerah
perairan. Sekilas, mereka terlihat hanya sebagai sampah laut, dibiarkan
hanyut terseret ombak atau menyangkut di atas tumpukan pasir.
Padahal,
dengan sedikit kreasi, cangkang-cangkang itu bisa menjadi barang
bermanfaat. Sebelum berubah menjadi cinderamata, ada sederet proses
harus dilakukan oleh perajin kerang.
Proses pertama adalah
membersihkan kerang dari kotoran yang menempel. Kemudian, direndam
dengan cairan kimia kaporit untuk menghilangkan bau serta mudah dibentuk
sesuai selera. Setelah itu, biarkan mengering dan keras kembali, baru
diamplas sampai halus. Proses terakhir adalah pemberian resin catalis supaya kerang terlihat licin dan keras.
Pembuatan
kerang tidak terlepas dari seni keterampilan pembuatnya. Semakin rumit
bentuk barang atau hiasan, semakin besar harga yang ditawarkan.
Sementara, produk-produk buatan perajin kerang antara lain, beraneka
ragam produk rumahtangga, aksesoris dan souvenir, dengan berbagai macam
bentuk dan ukuran.
Untuk menambah cantik benda-benda tersebut,
kerang pun dipadukan bersama material lainnya, sebut saja kayu, kulit,
kain, bahkan perhiasan. Soal harga, kerajinan ini cukup terjangkau.
Berkisar lima ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah.
Lalu,
dimana bisa menemukan sentra perajin kulit kerang? Hampir di seluruh
wilayah Indonesia terdapat tempat kerajinan kerang. Kebanyakan
masyarakat yang hidup di daerah pantai, selain memiliki mata pencaharian
sebagai nelayan, mereka pun tidak melewatkan kesempatan bisnis
memproduksi kulit kerang yang mempunyai nilai ekonomis.
Di Jawa
Barat, sentra perajin kulit kerang salah satunya terdapat dl Ciamis.
Jika berkunjung ke Pantai Pangandaran, Ciamis, ada banyak penjual
kerang-kerangan tersebar di kawasan pantai ini.
Para pedagang di
sini rata-rata menjual souvenir untuk oleh-oleh wisatawan. Harga pun
bervariasi, tidak berlebihan. Contoh, cinderamata gantungan kunci
dibandrol dengan harga Rp 5.000 saja dan untuk hiasan lampu mulai dari
Rp 25.000 sampai Rp 50.000.
Dan,
di Jawa Tengah, tepatnya di Pantai Baron, Yogyakarta, juga terdapat
perajin kulit kerang-kerangan. Seperti di Pangandaran, mereka menjual
cinderamata khas laut itu dengan harga tidak melebihi kantong Anda.
Sekitar Rp 20.000 untuk ukuran kecil atau sedang dan Rp 100.000 untuk
ukuran besar. Benda-benda itu laris terjual di musim liburan, juga akhir
pekan.
Kalau ingin mencari peralatan rumahtangga dari bahan
cangkang-cangkang kerang, Anda bisa berkunjung ke Pantai Pasir Putih,
Situbondo, Jawa Timur. Sentra perajin kulit kerang di tempat ini sudah
cukup terkenal. Uniknya, mereka masih menggunakan cara tradisional,
tidak menggunakan mesin untuk membuat benda-benda cantik itu.
Perabot
rumahtangga yang dijual biasanya adalah perangkat makan, wastafel,
kloset, wadah sabun, hiasan lampu, dan masih banyak lagi. Selain itu,
tersedia pula pernak-pernik, tirai, bingkai foto, hiasan dinding,
gelang, serta kalung.
Sayangnya, dari sekian banyak perajin
kerang dengan kualitas baik, baru sedikit yang mengekspor ke luar negeri
karena pengaruh modal tidak mencukupi. Maka, tidak jarang mereka
meminta pemerintah setempat agar memberikan bantuan biaya untuk
mengirimkan hasil kerajinan tersebut ke luar negeri.
Bukan dari
pemerintah saja, melainkan pihak swasta dan masyarakat diharapkan mampu
mendongkrak industri kerajinan khas Indonesia di pasaran internasional,
sehingga turut menghasilkan devisa negara. Plus, hiasan indah di rumah
Anda.