The Joglo dan Markopi Pangandaran Alternatif Wisata Kuliner Baru dengan Sentuhan Tradisional
Oleh Amin Pnd | Jum'at, 02 Agustus 2024 17:33 WIB | 954 Views
Sidamulih, mypangandaran.com - The Joglo Pangandaran sebuah tempat dengan konsep tradisional bertransformasi menjadi sebuah cafe, tempat nongkrong dan restoran yang menawarkan fresh seafood menjadi alternatif tempat yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung.
Berada di Cikembulan Pass, tepatnya d Jalan Lintas Pesisir menuju Pantai Batu Hiu, posisinya di pinggir pantai para pengunjung dapat menikmati indahnya pantai langsung dari depan cafe.
Marco, penanggung jawab operasional untuk Markopi Pangandaran mengatakan dirinya datang dari Bandung dan membawa konsep Markopi ini ke Pangandaran dengan harapan bisa menjadi alternatif tempat yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung.
"Kami ingin memperkenalkan sebuah tempat yang mengedepankan kualitas dan keunikan produk-produk yang biasa kami sajikan di Markopi," kata Marco. Jum`at 2 Agustus 2024.
Menurut Marco, Markopi Pangandaran berbagi lokasi dengan Joglo Seafood. Markopi Pangandaran menyediakan berbagai minuman seperti kopi, non-kopi, jus, mocktail, dan teh. Fokus kami adalah pada minuman yang disajikan dengan kualitas terbaik.
Sementara Joglo Seafood menawarkan aneka ragam hidangan laut yang khas dengan bumbu-bumbu istimewa. "Semua bahan bakunya diambil langsung dari tangkapan segar di Pangandaran, sehingga keaslian dan kesegarannya terjaga," jelas Marco.
Beberapa menu unggulan kami di Joglo Seafood antara lain lobster, kepiting, kerapu, dan gurame. Semua hidangan disajikan dalam kondisi fresh atau bahkan live, menambah pengalaman kuliner yang unik bagi para pengunjung.
"Hari ini ada lobster ada kepiting ada kerapu yang masih hidup dan untuk bukan air lautnya itu kita ada gurame," jelas Marco.
Markopi Pangandaran menawarkan berbagai pilihan kopi, termasuk kopi dengan brand kami sendiri dan beberapa pilihan kopi dari berbagai roaster. Harga minuman kami dimulai dari Rp. 25.000 sedangkan harga makanan di Joglo Seafood dimulai dari Rp. 30.000 dengan minimum berat untuk hidangan live seperti lobster atau kepiting adalah 300 gram.
"Tempat kami berbentuk Joglo, sebuah bangunan tradisional yang besar dan seluruhnya outdoor. Ketika pertama kali datang ke sini untuk survei, saya terkesan dengan ukuran dan keaslian tradisionalnya. Tantangannya adalah bagaimana mengubah Joglo ini menjadi sebuah kafe atau restoran yang tetap mempertahankan nuansa tradisional dan artistiknya, namun dengan sentuhan modern. Kami menambahkan sofa dan lampu-lampu dari anyaman bambu yang didesain sedemikian rupa, menciptakan atmosfer yang unik dan menarik," ucap Marco
Pada malam hari, lampu-lampu menyala menambah keindahan ukiran tradisional Joglo, sementara di siang hari, para pengunjung bisa menikmati pemandangan pantai yang indah. Konsep ini diharapkan bisa dinikmati oleh para pengunjung dan memberikan pengalaman yang berbeda.
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook