Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau charger mobil listrik kini telah hadir di kawasan wisata Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Bagi wisatawan yang menggunakan mobil listrik untuk berlibur di Pantai Pangandaran tidak perlu khawatir lagi tentang pengisian daya mobil mereka.
Bertempat di Rumah Makan Koperasi Minasari Pamugaran Pangandaran, puluhan pengusaha paguyuban mobil gowes Pangandaran melakukan audiensi terkait dengan kebijakan bupati menata kawasan pantai Pangandaran seiring dengan relokasi pedagang wisata pantai dan juga penataan sepanjang jalur pantai Pangandaran, yang terdapat di dalamnya penyewaan jasa mobil gowes, sepeda wisata, mini trail, dan motor listrik.
Rabu, 17 Januari 2018 yang lalu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang lebih akrab di sapa Kang Aher sambangi Pangandaran, bukan tanpa maksud beliau berkunjung melainkan ada tiga agenda besar yang akan di resmikan yaitu peletakan batu pertama RSUD Pangandaran, peresmian Puskesmas Pangandaran dan peresmian bangunan relokasi pedagang pantai Pangandaran.
Proses relokasi Pedagang Wisata Pantai kini telah selesai sesuai kesepakatan dan himbauan pemerintah daerah yaitu sampai batas waktu tanggal 12 Januari 2018 yang lalu, dan area pantai pun kini tengah di bersihkan baik bersama-sama dengan aparat pemerintah beserta warga dan di bantu alat berat.
Relokasi pedagang wisata pantai Pangandaran memang tengah menjadi sorotan di tengah masyarakat, mengingat ribuan kios yang berderet di tepian pesisir Pangandaran di relokasi secara serentak pada tanggal 10-12 Januari 2018 yang lalu.
Hari ke lima paska relokasi pedagang wisata pantai Pangandaran menyisakaan puing-puing dan sampah, meski secara rutin setiap KSPD serta stakeholder pariwisata di Pangandaran diwajibkan membantu dan mengawaji jalanya relokasi dan di bagi dalam beberapa zonasi, tetap saja saking banyaknya puing bangunan memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk membersihkanya.
Konsistensi Bupati Pangandaran untuk merubah wajah kabupaten Pangandaran pada tahun-tahun pertama pemerintahanya terus konsisten di lakukan dimulai merancang dengan para ahli hingga akademisi, dimulai dari pembanguan rumah sakit, penataan pedagang kaki lima yang ada di pesisir Pantai Pangandaran, ruang terbuka hijau dan relokasi bangunan hingga penerapan e-tiketing , dan Kamis (23/03) yang lalu tepatnya di aula Gedung Islamic Center Pangandaran bupati langsung mensosialisasikan hal tersebut.
Sejumlah pedagang pantai yang menempati kawasan harim laut tepatnya di ujung tol Boulevard Pangandaran Sunset Jum`at (12/08) kemarin mulai di bongkar dan untuk selanjutnya di relokasi lebih awal ke tempat yang sudah di sediakan pemerintah daerah Pangandaran tidak jauh dari tempat semula yaitu di daerah Pamugaran Pangandaran.
Pro kontra mengenai pedagang kaki lima yang berada di kawasan harim laut masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan, terkait dengan banyaknya pedagang yang menghalangi pandangan langsung ke pantai dan terkait dengan kebersihanya, hingga pedagang sebagai sarana pelengkap ketika wisatawan mencari keperluan wisatanya baik di wilayah pantai Barat maupun di pantai Timur Pangandaran.