Cuaca buruk yang terus melanda perairan Pantai Selatan Ciamis, Jawa Barat, mengakibatkan ribuan nelayan Pangandaran terpuruk. Mereka rugi hingga ratusan juta rupiah karena sampai Kamis (20/1) belum melaut.
Pangandaran merupakan kawasan obyek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Oleh karena itu, kawasan ini sangat tepat jika dijadikan ajang sosialisasi pintonan seni ketangkasan domba agar makin dikena
Buntut dari ribuan nelayan dari Pangandaran, dan Garut, sudah sebulan tak melaut akibat angin kencang, harga ikan laut di pasar Induk Caringin Kota Bandung mendadak naik. Tak tanggung-tanggung harga ikan laut seperti tongkol
Layaknya Badut adalah seseorang yang menghibur dengan berpakaian aneh, dan memoles wajahnya dengan make up tebal, serta fasih memperagakan mimik-mimik lucu, sehingga orang-orang tertawa di buatnya.
Kabel sistem peringatan dini atau EWS (early warning system) tsunami Pangandaran yang menghubungkan alat pemantau di cagar alam dengan pos Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) di Pantai Barat Pangandaran, disingkirkan.
Liburan akhir pekan Sabtu-Minggu (15-16/1) di Pantai Pangandaran diwarnai tiupan angin kencang setiap sore selepas pukul 15.00. Angin kencang itu membuat para wisatawan yang sejak pagi memadati pantai barat memilih menyelamat
Sebanyak 15 kapal nelayan dari Cilacap dan Pemalang sampai Minggu (16/1) masih berlindung di Pantai Timur Pangandaran. Mereka menghindari hantaman gelombang tinggi badai Vincent yang sekarang tengah melanda Samudra Hindia.
Puluhan tenda biru milik pedagang kaki lima (PKL) yang berjejer di Pantai Pangandaran, Ciamis, disapu angin putting beliung, Sabtu (15/1) malam. Akibatnya, tenda PKL tersebut porak-poranda dan tidak bisa digunakan lagi.
Sudah lama nelayan Pantai Pangandaran tidak melaut, tidak hanya karena kondisi cuaca buruk tapi juga akibat panceklik ikan yang berkepanjangan."Sudah sejak lama nelayan Pangandaran tidak melaut. Terutama karena masa
Jalan rusak parah, seratusan awak bus jurusan Cilacap - Pengandaran Ciamis Jawa Barat melalui Sidareja menggelar aksi mogok. Awak bus dan pemilik perusahaan angkutan menuntut agar Pemkab Cilacap segera memperbaiki jalan yang