Parigi, myPangandaran.com - Sebanyak 218 telur penyu hijau kembali ditemukan di Pantai Batuhiu belum
lama ini. Telur-telur tersebut ditemukan Kelompok Penangkaran Biota
Laut (KPBL) Batuhiu dari dua titik pendaratan. Saat ini ratusan telur
penyu tersebut berada di tempat penetasan milik KPBL di Batuhiu. Dikhawatirkan
ada telur lain, KPBL Batuhiu kini hampir setiap hari menyisir kawasan
pantai yang biasa dijadikan tempat pendaratan penyu hijau. Biasanya,
jika sudah ada pendaratan penyu satu kali untuk bertelur, penyu lain
akan mengikutinya.
Jika telur dibiarkan di alam bebas tingkat
keberhasilan hidupnya sangat kecil karena banyaknya predator di darat
maupun di laut seperti anjing, biyawak, kepiting, burung, tikus atau
ikan hiu. “Karena itu, sebisa mungkin kami tetaskan di penangkaran.
Bayi penyu dipelihara hingga berusia di atas enam bulan. Kemudian baru
dilepas ke laut,” tutur Ketua KBPL Batuhiu Didin Saefudin didampingi
anggotanya, Zaenal kemarin. Jika dilepas kurang dari
enam bulan, lanjut dia, bayi penyu atau tukik tersebut sangat riskan
dimangsa predator karena ukurannya kecil dan gerakannya masih lambat.
Waktu
pendaratan penyu di Batuhiu, kata dia, biasanya antara bulan Juni
hingga Januari. Karena itu selama musim pendaratan Didin bersama dengan
anggota kelompok KPBL selalu memantau lokasi pantai. Menurut dia,
saat ini ada tujuh titik pendaratan penyu. “Penyu mempunyai naluri yang
bisa dipelajari, biasanya kalau dilepas di satu tempat, suatu saat akan
kembali bertelur di tempat tersebut bahkan sampai berulang-ulang,”
terangnya. (RadarTasikmalaya)