Pangandaran,myPangandaran.com-Jumlah warga yang terserang penyakit chikungunya di kawasan objek wisata Pangandaran selama tiga pekan terakhir mencapai 68 orang yang terdiri dari 36 laki-laki dan 32 perempuan.
Wilayah serangan meliputi Dusun Pangandaran mulai dari RW 02, RW 04, RW 05 dan RW 06 termasuk komplek Pasar Wisata (PW) serta di Dusun Parapat meliputi RW 07 dan RW 09 Desa Pangandaran. Kedua dusun ini berada dikawasan inti objek wisata Pantai Pangandaran.
“Setelah dilakukan pemberantasan sarang nyamuk dan fooging secara mas-sal meliputi 2.000 rumah, serangan chikungunya sudah mulai reda awal Maret lalu. Sekarang sudah tidak ada penderita baru,”ujar Kasi P4B Dinkes Ciamis Osep Hernadi MKes kepada Tribun Rabu (4/3).
Meski pihaknya masih menunggu hasil uji lab sampel darah dari 10 orang penderita menurut Osep, 68 warga di dua dusun tersebut menunjukan gejala klinis serangan demam chikungunya. Tanda-tandanya demam tinggi mendadak selama 5 hari dengan suhu badan mencapai 39 derajat (demam 5 hari), kulit kemeraha-merahan, nyeri/linu pada persendian meliputi sendi lutut, pergelangan , jari kaki, tangan dan tulang belakang, mengalami kelumpuhan sementara, sakit kepala, bercak-bercak di selapuit mata.
“Tak ada pendarahan hebat seperti DBD. Dalam waktu seminggu akan sembuh sendiri. Dan tidak menimbulkan kematian,”ujar Osep.
Menyusul maraknya serangan chikungunya di Pangandaran ini menurut Osep, pihak Dinkes Ciamis telah menurunkan 4 petugas PE (pendata epidemi) untuk melakukan pendataan penderita dan perburuan jentik. Serta 6 petugas penyemprotan (fogging) yang dibantu oleh petugas puskesmas setempat.
Sumber: Tribun Jabar
