Cimerak, myPangandaran.com - Sebanyak 11 SMP Satu Atap di Kabupaten Ciamis diprioritaskan untuk
mendapatkan batuan ruang kelas baru (RKB) tahun 2010. Salah satu sumber
bantuan RKB untuk SMP Satu Atap adalah rencana Pemprov Jabar membantu
sekitar 8.000 ruang kelas baru.
"Selama ini kegiatan belajar mengajar SMP Satu Atap masih menumpang di
ruang kelas gedung SD yang menjadi SMP Satu Atap. Bila nanti sudah
mendapat batuan RKB, dengan sendirinya SMP Satu Atap tersebut akan
ditingkatkan menjadi SMP regular," ujar Sekretaris Disdik Ciamis, Drs H
Asep Sudarman MPd Senin (24/5).
Untuk mempercepat tuntasnya program wajar dikdas 9 tahun, Ciamis tak
hanya mengandalkan SMP/MTs regular berikut SMP Terbuka dan PKBM. Tetapi
tahun 2005, Ciamis membuka program SMP Satu Atap (Satap) di 11
kecamatan.
"Ini program jemput bola. Untuk desa-desa yang jaraknya ke SMP terdekat
lebih dari 7 km dibuka SMP Satu Atap. Sehingga anak-anak tamatan SD
atau MI di desa-desa yang kebanyakan di pelosok yang selama ini DO atau
tidak melanjutkan sekolahnya karena SMP atau MTs jauh, jadi bisa
melanjutkan pembicara/" target="_blank">pendidikannya ke SMP. Yakni ke SMP Satu Atap tadi. Ini
salah satu solusi," jelas Asep.
Lima tahun berdiri, peminat 11 SMP Satu Atap di Ciamis ternyata cukup
tinggi. Seperti SMP Satap Cigugur di Desa Cempaka, SMP Satap Jatinegara
di Desa Gunasari, SMP Satap Cipaku di Desa Sukawening hingga SMP Satap
Cimerak di Desa Kertajaya.
"Semuanya ada 11 SMP Satu Atap, tiap tahun tidak pernah kekurangan
siswa. Bahkan SMP Satu Atap Cipaku di Desa Sukawening di kaki Gunung
Syawal jumlah siswanya mencapai 300 orang mengalahkan SMP regular,"
ujar Asep