Mengenal Filosofi Lambang HUT ke-13 Pangandaran


Mengenal Filosofi Lambang HUT ke-13 Pangandaran

Pangandaran - Kabupaten Pangandaran merupakan daerah yang terkenal dengan keindahan alamnya. Bahkan menjadi daerah wisata yang sering dijuluki Bali dua di Jawa Barat.

 

Selain itu, Pangandaran mempunyai beragam budaya dan nilai historis didalamya. Seperti seni ronggeng gunung, badud hingga Lebon. 

 

Pangandaran termasuk Kabupaten yang mekar dari Kabupaten Ciamis pada 25 Oktober 2025 yang lalu. Pada 25 Oktober 2025 Kabupaten Pangandaran akan memasuki usia yang ke-13 tahun. 

 

Bukan lagi termasuk daerah otonomi baru, namun sudah terlihat mandiri. Pangandaran yang mempunyai 10 Kecamatan dan 93 desa memiliki panjang pantai sejauh 91 Km. Dengan jumlah penduduk tercatat ada 436.500 jiwa (BPS, 2025). 

 

Menjelang HUT ke-13 Tahun Kabupaten Pangandaran, Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran telah merilis logo dan filosofi Milangkala. 

 

Logo Milangkala Kabupaten Pangandaran kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tidak ada ikon ikan marlin dalam angka ulang tahunnya. 

 

Dari sisi warna, logo milangkala Pangandaran memiliki nuansa lebih beragam yaitu, merah dengan gradasi hijau, biru dan kuning. 

 

Kepala Sub Bagian Dokumentasi Pimpinan (Dokpim) di Bagian Prokopim (Protokol dan Komunikasi Pimpinan) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pangandaran, Galih Avomegi  mengatakan logo hari jadi Kabupaten Pangandaran ditetapkan untuk digunakan per tanggal 23 September sampai 31 Oktober 2025. 

 

“Logo-logi ini nantinya digunakan untuk keperluan desain di media sosial, surat untuk kedinasan, tingkat desa hingga kecamatan dan sekolah-sekolah dalam rangka memperingati hari jadi,” ucap Galih kepada detikJabar saat dihubungi, Rabu (24/9/2025). 

 

Menurutnya, dalam logo tersebut memiliki banyak filosofi dan makna yang terkandung. Sesuai kondisi daerah, harapan dan fanorama yang ada. 

 

Adapun makna dari logo yang telah dirilis Pemkab Pangandaran melalui surat edaran

Nomor : B/400.14/3083/SETDA/2025. 

 

Angka 13:

 

Angka ini secara langsung menunjukkan usia Kabupaten Pangandaran yang jatuh pada 25 Oktober 2025. Angka 1 dan 3 disatukan dalam sebuah desain yang dinamis.

 

Angka 1 (Ikan Marlin):

 

Angka 1 terinspirasi dari bentuk ikan marlin, yang merupakan ikon khas Kabupaten Pangandaran.

 

Filosofinya: Melambangkan keindahan, kecerdasan, dan kecepatan, serta semangat juang masyarakat Pangandaran. Ikan marlin yang sedang berenang "melejit" juga melambangkan Pangandaran yang terus tumbuh dan maju.

 

Angka 3 (Bentuk Omabk/Gelombang, Daun, dan Tangan). Angka 3 terdiri dari tiga elemen yang saling melengkapi:

 

Ombak/Gelombang: Menggambarkan dinamika dan semangat pantang menyerah masyarakat Pangandaran. Ombak yang tak pernah berhenti datang dan pergi melambangkan potensi sumber daya unggulan berupa keindahan alam pantai.

 

Daun: Melambangkan kemandirian dan kesuburan. Daun yang terus berfotosintesis dan jatuh ke tanah untuk menyuburkan kembali, menunjukkan semangat swasembada dan keberlanjutan. Ini juga melambangkan kehutanan, perkebunan, dan pertanian sebagai sektor penting di Pangandaran.

 

Genggaman Tangan: Menggabungkan ujung angka 1 (ikan marlin) dan ujung angka 3. Elemen ini melambangkan sinergitas, kepercayaan, dukungan, gotong royong, dan kerja sama antara seluruh masyarakat untuk membangun daerah.

 

Selendang Ronggeng Gunung: Terinspirasi dari seni dan tradisi khas Pangandaran, yaitu Ronggeng Gunung.

 

Filosofinya: Selendang ini dianggap sebagai ciri khas dan kelengkapan penting dalam pertunjukan. Di tengah kemajuan teknologi, selendang ini melambangkan kearifan lokal dan budaya tradisional yang terus dipelihara dan dilestarikan.

 

Hati: Seluruh garis terluar logo membentuk siluet hati.

 

Filosofinya: Menggambarkan keramahan masyarakat Pangandaran yang selalu silih asih dan silih asuh untuk kemajuan bersama.

 

Logo ini mempunyai tageline, “Pangandaran Melesat, Masyarakat Maju Pesat". Tagline ini merangkum seluruh filosofi diantaranya, Pangandaran Melesat menggambarkan kecepatan dan kemajuan Pangandaran yang ditunjukkan oleh simbol ikan marlin.

 

Masyarakat Maju Pesat, menegaskan bahwa kemajuan daerah tidak terlepas dari peran aktif, sinergi, dan semangat gotong royong masyarakatnya, yang diwakili oleh simbol genggaman tangan dan hati.

 

Secara keseluruhan, logo ini adalah representasi visual dari identitas, semangat, dan harapan masyarakat Pangandaran untuk terus maju, mandiri, dan sejahtera dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan gotong royong.





Pemerintahan Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini