Pangandaran, myPangandaran - Indonesia dan Norwegia sama-sama memiliki peran penting dalam pemanfaatan sumber daya perikanan berkelanjutan guna kebutuhan pangan global. Indonesia sendiri akan mengadopsi teknologi budi daya ikan lepas pantai (offshore) dari Norwegia di beberapa tempat, salah satunya di Pangandaran.
Dari negeri di Semenanjung Skandinavia tersebut, Indonesia bisa mengadopsi teknologi pembuatan keramba jaring ikan (KJA) lepas pantai (offshore), belajar pembesaran benih di tengah laut, termasuk sistem pemantauan dan pemberian pakan. KJA lepas pantai memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap gelombang dan memiliki ketahanan lebih dari 10 tahun.
Selama ini budidaya ikan, khususnya salmon, merupakan penggerak utama ekonomi Norwegia. Industri akuakultur menyumbang lebih kurang 80% produk domestik bruto negara Kongeriket Norge tersebut. Dalam setahun, Norwegia mampu membudidayakan bisa memanen salmon hingga jutaan ton.
Baca Juga:
- Diresimkan Jokowi, Apa Sih Keramba Jaring Apung?
- Pelabuhan Cikidang Merah Putih Sambut Jokowi
- Resmikan KJA, Jokowi Berharap Indonesia Tingkatkan Ekspor Kakap Putih
Rektor IPB Dr. Arif Satria berpendapat bahwa dengan kehadiran KJA lepas pantai ini dapat mendongkrak produksi perikanan Indonesia. “Selama ini kita sangat bergantung pada budi daya tambak, tawar maupun tangkap.” Seperti diberitakan Antara.
Bukan hanya produksi, penerapat teknologi tersebut juga menunjukkan Indonesia mampu mengembangkan budi daya ikan lepas pantai. Dan tidak perlu lagi bergantung pada perikanan di laut dangkal. (adv)