Telematika
Digitalisasi Pangandaran, Sebuah Upaya Membuat Pangandaran Lebih Canggih

Digitalisasi Pangandaran, Sebuah Upaya Membuat Pangandaran Lebih Canggih

Pangandaran memang waktunya untuk canggih secara teknologi dalam banyak keterbatasan infrastruktur dan SDM yang ada, tapi saya pribadi mengapresiasi langkah Pemda Pangandaran membentuk  TP2DD dan TPAKD beberapa waktu yang lalu, lagi-lagi saya berharap ini adalah sebuah wujud nyata Pemda membuat Pangandaran lebih canggih.

Sebelum jauh membahas tentang digitalisasi Pangandaran, beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah berita di Pikiran Rakyat yang intinya Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengukuhkan Sekretaris Daerah Kusdiana sebagai Ketua Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di ballroom Hotel Pantai Indah Timur Pangandaran. Dua lembaga ini yang akan bertanggung jawab untuk percepatan digitalisasi Pangandaran, Melalui pengukuhan Ketua TP2DD dan TPAKD, Pemerintah Kab Pangandaran mendorong untuk memanfaatkan teknologi dalam percepatan pembangunan daerah. Dimana pemanfaatan teknologi tersebut membuahkan peningkatan di berbagai aspek tak terkecuali ekonomi. Begitu kira-kira isi beritanya.

Urgensi Digitalisasi

Beberapa tulisan saya yang telah lalu seperti yang berjudul "Solusi meningkatkan pendapatan pajak hotel dan Restoran di Pangandaran" memiliki inti yang sama yaitu digitalasi. Digitalasi disemua aspek kehidupan di Pangandaran memang harus mulai dilakukan, apalagi generasi sekarang sudah mulai terbiasa dengan teknologi.

Namun, walaupun cepat dan harus segera diimplementasikan, Digitalisasi harus memiliki rencana dan blueprint yang baik, jangan sampai grasa-grusu sehingga terimplementasi apa adanya. Harus ada skala prioritas yang didigitalkan, misalnya mulai dari layanan kepariwisataan, pendidikan, kesehatan, baru maju ke layanan pertanian dan yang lainya. Sistem yang dibangun juga harus benar-benar sesuai, hal ini bisa dimaksimalkan dengan asesmen kebutuhan yang tepat di Pangandaran itu sendiri.

Jika kita melihat Digitalisasi di Pangandaran saat ini menurut saya sudah mulai berjalan, seperti layanan Perizinan dan website Pemda yang lebih tertata, bahkan di kantor Bupati sendiri sudah tersedia Command Center walaupun saya tidak mendalami persis sudah berjalan semestinya sebagai Command Center atau hanya sekedar ruangan untuk Video Conference.

Digitalisasi Ekonomi

Bila merujuk pada fungsi 2 lembaga tadi, fokus utamanya memang pada ekonomi. Saya pribadi berharap 2 lembaga ini nantinya tidak hanya menjadi corong Bank Indonesia ataupun OJK, tetapi memiliki peran sentral di Pangandaran itu sendiri. Jangan sampai hanya mempromosikan pembayaran digital semisal dengan eMoney atau QR Payment, harus lebih dari itu. 

Digitalisasi ekonomi bisa dimulai dari memberikan kemudahan untuk wisatawan yang akan berkunjung ke Pangandaran, misalnya dengan reservasi tiket online yang terintegrasi di seluruh destinasi wisata, kemudian menyusul digitalisasi hotel dengan mewajibkan penggunaan Property Management System (PMS) dan POS, hingga sistem pelaporan yang bisa diakses dengan mudah oleh pemangku kebijakan.

Digitalisasi ekonomi juga bisa dilakukan dengan digitalisasi UMKM, Koperasi, Bumdes dan juga BUMD, saya pikir mereka bisa dintegrasikan dalam sebuah sistem yang bagus, mulai dari sistem yang mengakomodir operasional, distribusi, promosi hingga pelaporan. Jika pemerintah bisa mengakomodasi ini, harapan Bupati bisa melihat Supply and Demand di banyak sektor seperti pertanian dan perikanan bisa sangat mudah didapatkan.

Bersinergi dalam Keterbatasan

Bicara digitalisasi memang satu hal yang sangat komplek, tidak gampang saat implementasinya, dalam kolom ini saya menulis seperti gampang, tetapi nyatanya saat implementasinya tidak mudah. Kunci utama suksesnya digitalisasi Pangandaran adalah sinergitas semua pihak, seperti masyarakat, swasta dan pemerintah itu sendiri.

Sinergitas dimulai dari Internal di Pemda Pangandaran terlebih dahulu, Digitalisasi ini hampir ada disetiap dinas ataupun OPD yang ada, jangan sampai 2 lembaga yang dikukuhkan justru misalnya overlap dengan Diskominfo, overlap dengan Dinas Pariwisata ataupun lembaga lainnya. Saya pikir, pemilihan sekda sebagai ketua seharusnya bisa membuat sinergi ini terbentuk dengan baik.

Keterbatasan infrastuktur seperti masih banyaknya blankspot di Pangandaran menjadi tantangan tersendiri, selain itu adalah minimnya SDM yang mumpuni tentang teknologi di Pangandaran. Namun semuanya disiasati dengan sinergi itu sendiri, bertahap dan tetap terukur.

Digitalisasi di Pangandaran akan sangat terasa manfaatnya bila semuanya terlaksana dengan baik, di maintenance dengan baik dan disosialisasikan dengan baik. Sehingga, digitalisasi Pangandaran bisa dirasakan masyarakat luas baik secara ekonomi ataupun dari sisi lainnya.

Adi Sumaryadi, Praktisi IT dan Pemilik myPangandaran
Bisa ditemukan di Instagram, Facebook, Youtube dan juga Website.
 







Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Telematika Lainnya
Menanti Kabel Telephone Masuk ke Sidomulyo Pangandaran
Menanti Kabel Telephone Masuk ke Sidomulyo Pangandaran
Kamis, 17 Maret 2016 08:09 WIB
Desa Sidomulyo adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pangandaran, letaknyapun tidak jauh dari pusat keramaian Pangandaran, tidak sampai berjam-jam dan tidak sampai untuk naik gunung turun gunung.
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini