Jembatan Bambu Penghubung Dua Dusun di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terpaksa Seberangi Sungai
Oleh Amin Pnd | Rabu, 08 Oktober 2025 11:00 WIB | 44 Views
PANGANDARAN – Kondisi jembatan bambu yang menghubungkan Dusun di Desa Purbahayu dan Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, kini memprihatinkan. Jembatan yang menjadi akses utama warga untuk beraktivitas sehari-hari itu rusak parah dan nyaris ambruk, Rabu 8 Oktober 2025.
Dari pantauan di lapangan, bambu-bambu yang menjadi bantalan jembatan terlihat rapuh dan keropos. Warga yang biasanya melintas setiap hari kini tak berani melewatinya karena khawatir jembatan akan roboh.
Padahal, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses yang digunakan warga untuk pergi ke kebun, pengajian, sekolah, maupun kegiatan keagamaan. Akibat kerusakan ini, warga terpaksa menyeberangi sungai setiap hari. Jika debit air sedang tinggi, aktivitas warga pun terhenti karena tak ada jalan alternatif yang bisa dilalui.
Salah seorang warga Desa Purbahayu, Wiwin Hasanah, mengaku kesulitan beraktivitas sejak jembatan tersebut rusak.
"Mau ke kebun susah karena jembatan rusak harus nyebrang sungai. Kalau air sungainya besar, tidak bisa ke mana-mana karena tidak ada jalan lain, kalaupun ada harus muter jauh. Rusaknya sudah lama, harapannya dibangun lagi yang lebih bagus karena warga jadi susah beraktivitas," ujarnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperbaiki jembatan agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal.
Ketua RT setempat, Sukaya, menyebut jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 2019 dan sejak itu menjadi jalur penting bagi warga dari dua desa.
"Jembatan ini digunakan untuk lintas desa, buat anak sekolah, ibu-ibu pengajian, warga yang mau ke kebun atau salat Jumat. Karena jembatan rusak, sementara warga lewat bawah, nyebrang sungai. Mudah-mudahan ada respon cepat dari pemerintah supaya segera dibangun lagi," kata Sukaya.
Kini, warga Desa Purbahayu hanya bisa menunggu perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk segera memperbaiki jembatan bambu yang menjadi urat nadi mobilitas mereka.