Ratusan Hektare Sawah di Cimerak Pangandaran Terendam Air Laut, Petani Terancam Gagal Panen


Ratusan Hektare Sawah di Cimerak Pangandaran Terendam Air Laut, Petani Terancam Gagal Panen
Foto Ilustrasi

MYPANGANDARAN - Sekitar 500 hektare lahan persawahan di tiga desa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, terendam air laut akibat cuaca ekstrem yang melanda beberapa hari terakhir. 

 
Tiga desa yang terdampak adalah Desa Legokjawa, Batumalang, dan Masawah.
Gelombang tinggi air laut yang meluap menyebabkan air pasang merendam lahan pertanian, mengancam gagal panen bagi para petani setempat. 
 
Untuk mencegah kerugian yang lebih besar, para petani terpaksa bekerja keras membuat tanggul sementara dan menggali pasir untuk mengalirkan kembali air laut yang menggenangi sawah mereka.
 
Asep Irfan Alawi, seorang petani, mengungkapkan bahwa air laut mulai merembes ke sawah sejak beberapa hari terakhir. 
 
"Kami tidak punya pilihan lain. Kalau tidak segera digali, air asin ini bisa merusak padi yang sudah hampir panen," kata Asep saat ditemui di tengah aktivitasnya menggali pasir pada Jumat (7/3/2025) malam.
 
Peristiwa ini terjadi akibat tingginya gelombang laut yang menyebabkan air pasang masuk ke lahan pertanian melalui sungai. "Ya, air asin dari laut itu melalui sungai kemudian meluap sehingga masuk ke pesawahan," jelas Asep.
 
Air asin yang meresap ke tanah dapat merusak kesuburan lahan dan menghambat pertumbuhan padi. Oleh karena itu, para petani berinisiatif menggali pasir laut secara manual menggunakan cangkul untuk membuat saluran pembuangan air asin. 
 







Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Pernik Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini