Pangandaran, mypangandaran.com - Saat orang-orang lagi ramai berburu takjil, saya malah tertuju ke salah satu pedagang dengan bunyi khas tok-tok-tok-tok-tok.
Seorang pedagang duduk di depan baskom berisi air di antara deretan penjual takjil, Rasidin (31) pria asal Desa Babakan Kecamatan Pangandaran tersebut menjajakan kapal otok-otok di depan pelelangan ikan PPI Cikidang Desa Babakan, Kabupaten Pangandaran.
Meski aneka mainan modern jaman sekarang terus bermunculan, kapal otok-otok masih memiliki daya tarik bagi anak-anak.
Kapal otok-otok merupakan salah satu kerajinan tradisional yang sudah jarang kita temui, Rasidin pedagang kapal otok-otok biasa mangkal di beberapa tempat keramaian seperti sepanjang pantai barat Pangandaran, tetapi saat bulan puasa Rasidin berjualan di PPI Cikidang.
Rasidin mengatakan kapal otok-otok, mainan tradisional ini, ia peroleh dari Cirebon. "Ini saya bawa dari sana langsung dari Cirebon untuk dijual di Pangandaran," ujar Rasidin.
Kata Rasidin kelebihan kapal otok-otok tersebut menggunakan kapas dibaluri minyak kelapa. Lalu dibakar sebagai motor penggerak. Maka, kapal otok-otok pun berkeliling baskom dengan bunyi otok-otok.
"Kebetulan di sini lagi ramai orang berburu takjil. Saya coba untuk buka lapak kapal otok-otok. Alhamdulillah lumayan ada saja yang beli,” ucapnya.
Untuk harga satu kapal otok-otok Rasidin menjual mulai dari Rp10 ribu sampai 15 ribu. Harga imbuhnya tergantung ukuran kapal otok-otok itu sendiri. Ia pun telah membawa baskom berisi air, setiap ada yang beli maka akan dites dengan menjalankannya di baskom setelah bahan bakar disediakan.(*)