Pangandaran, myPangandaranNews - Gerakan sadar wisata dan aksi Sapta pesona yang dilaksanakan pada awal bulan April yang lalu diramaikan dengan seni tabuhan atau band yang alat-alat band tersebut memanfaatkan barang bekas dan diiringi oleh tarian dengan penari yang mengenakan pakaian juga terbuat dari barang-barang bekas menyesuaikan dengan tema acara tersebut sebagai aksi sadar wisata dan sapta pesona.
Barang-barang tersebut berupa ember dan perlengkapan dapur serta dikolaborasikan juga dengan gamelan serta gitar bass dan drum, menjadikan alunan musik asik dan tarian menambah apik dan nyentrik pementasan tersebut.
Para personil menamai band tersebut dengan Ki Runtah, yang bermakna barang bekas yang dapat dimanfaatkan dan menghasilkan seni yang dapat menghibur yang di gawangi oleh Budi Nugroho. Tarian dan tabuhan tersebut bukan tanpa makna, mereka memaknainya sampah atau barang bekas yang selama ini menjadi permasalahan di Pangnadaran ternyata dengan bergerak bersama dapat menjadi bersih dan dapat di manfaatkan menjadi barang-barang bernilai.
Apresiasi pun mengalir dalam kesempatan tersebut, tepuk tangan dari para penonton dan juga para pejabat yang hadir pada saat itu, paling tidak menjadi semangat atau motivasi para pemuda kreatif tersebut untuk terus berkarya yang lebih positif ke depanya.
