Diduga Keracunan, Ugan Tewas


Diduga Keracunan, Ugan Tewas

Sidamulih, myPangandaran.com - Ugan Sugana, pria 41 tahun yang tinggal di Kampung Bojong Dusun Tarikolot Desa Pajaten Kecamatan Sidamulih, meninggal dunia di RSUD Kota Banjar kemarin sekitar pukul 05.00. Tidak jelas apa penyebab meninggalnya bapak dua anak tersebut. Meskipun ada dugaan keracunan.
Dugaan itu tersirat dari pembicaraan Ruspiah (37), istri korban. Menurut dia, sekitar pukul 20.00 --sebelum berangkat untuk mengupas kelapa-- Ugan minum minuman berenergi. “Dia sudah rutin minum itu bahkan kalau lagi nggak enak badan dicampur sama obat batuk. Katanya kalau sudah minum itu badan langsung enak,” tuturnya.

Kemarin malam, ia melihat suaminya hanya minum minuman berenergi tanpa dicampur obat batuk. “Setahu saya hanya minum itu, nggak dicampur obat. Tapi di tempat ngupas kelapa, waktu saya tanya katanya sempat minum kopi sama jamu sashet,” tuturnya. Ugan pun mengeluh pusing dan muntah-muntah sepulang dari tempat pengupasan kelapa yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah sekitar pukul 24.15. “Sempat ditidurkan tapi kondisinya malah makin parah. Sempat muntah-muntah sampai pingsan. Mulutnya mengeluarkan busa berwarna putih,” ujarnya.
Melihat kondisi suaminya makin kritis, dia membangunkan ibunya dan menghubungi kerabatnya melalui telepon untuk meminta pertolongan.

“Saya panik, setelah keluarga kumpul kami cari kendaraan untuk bawa bapak ke puskesmas. Kebetulan tetangga punya angkutan pedesaan, bapak lalu dibawa ke Puskesmas Pangandaran sekitar jam tiga pagi,” tuturnya. Setibanya di puskesmas, Ugan sempat mendapatkan pertolongan dari petugas kesehatan yang sedang jaga. Karena kondisinya tak kunjung membaik, Ugan dirujuk ke RSU Banjar. “Dari mulut suami saya keluar busa putih terus, akhirnya kami bawa ke RSU Banjar,” tuturnya.

Perjalanan jauh --sekitar satu jam setengah menuju Banjar-- membuat korban kian lama untuk mendapat pertolongan. Beberapa saat setelah masuk RSU Banjar, korban menghembuskan nafas terakhir. “Sepanjang jalan dari mulut suami saya mengeluarkan cairan berbusa. Setelah sampai rumah sakit sempat berhenti. Tapi takdir berkata lain,” ungkapnya sambil berlinang air mata dan sesekali mengelus-elus Ela (7), anak kedua mereka yang baru duduk di bangku kelas dua SD.

Informasi dihimpun, setelah meninggal korban dibawa kembali ke rumahnya. Korban dimakamkan pihak keluarga sekitar pukul 08.00. Ugan meninggalkan istri dan dua orang anknya, Rohanto (17) dan Ela (7). Selama hidup, ia dikenal orang yang baik dan pekerja keras. Setiap hari ia bekerja mengambil air nira untuk membuat gula dan mengupas sabut kelapa.

Sumber RadarTasikmalaya



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini