Geng Motor Meresahkan


Geng Motor Meresahkan

Geng motor tampaknya mulai masuk ke daerah pelosok. Terbukti, kini masyarakat Kecamatan Pangandaran, Parigi hingga Cijulang mengeluhkan aksi ugal-ugalan para anggota geng motor. Informasi yang dihimpun Radar, geng motor yang didominasi kalangan muda tersebut kerap konvoi di jalan sehingga mengganggu aktivitas pengendara lain. Mereka juga kerap melakukan aksi vandalisme dan saling serang.

Biasanya, aktivitas geng motor terlihat malam hari, terutama saat malam minggu. Seperti diungkapkan Toto (46), salah seorang warga Kecamatan Pangandaran kepada Radar, kemarin. “Saya sering lihat mereka konvoi dan katanya mau saling serang antara anak-anak XTC sama Brigez. Nggak tahu dari geng motor apa, beberapa waktu lalu juga ada anak muda yang dipukuli di sini (Tollgate),” tuturnya. Kata dia, ulah para geng motor tersebut saat ini sudah meresahkan warga.

Jika terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan para anggota geng bisa merusak dan menganiaya siapa saja. “Kalau dibiarkan mereka semakin berani. Sebelum ada korban saya sebagai warga berharap pihak kepolisian segera bertindak tegas,” ujarnya. Kekhawatiran juga dirasakan Nanang, salah seorang warga Cijulang. Dia pernah berpaspasan dengan anggota geng motor yang membawa senjata tajam. Kata dia, saat ini kerap terlihat para geng motor melakukan konvoi di jalanan.

Beberapa warga pernah melihat sekelompok geng motor membawa samurai. “Sekarang sih belum melakukan perusakan. Mereka hanya berseteru sama geng motor lain. Tapi kalau sudah bawa senjata tajam kan ngeri lihatnya, bisa mengancam nyawa orang lain termasuk warga,” jelasnya.

Kapolsek Cijulang AKP Mujiran membenarkan maraknya aksi konvoi para geng motor di wilayahnya. Minggu (30/8) dini hari, pihaknya mengamankan beberapa anggota geng motor yang dianggap telah meresahkan warga. “Berdasarkan laporan dari warga, kami mengamankan mereka (geng motor) lalu kami panggil orang tuanya ke sini (Mapolsek) dan bikin surat pernyataan,” ungkap dia.

Mujiaran menambahkan pihaknya telah menangkap dua kelompok geng motor yang diketahui saling bermusuhan. “Satu kelompok mengaku XTC, satu kelompok lagi mengaku anggota Brigez,” tuturnya. Anggota geng motor yang ditangkap, lanjutnya, berasal dari berbagai daerah seperti Pangandaran, Parigi dan Cijulang. “Mereka memang sudah pada keluar sekolah tapi usianya masih muda-muda antara 17 sampai 26 tahun,” terangnya. Saat ini, sambung dia, pihaknya hanya memberikan pengarahan.

Jika geng motor yang rata-rata berusia belasan tahun tersebut kembali berulah, pihaknya akan bertindak tegas. “Kami baru mengimbau saja agar mereka tidak mengulang perbuatannya, tapi kalau berulah lagi kami tindak tegas,” tuturnya. Hal senada diungkapkan beberapa tokoh masyarakat dan warga Cijulang. Warga sepakat untuk memerangi para geng motor. “Kami tidak mau anak-anak kami semakin rusak moralnya. Karena itu semua pihak harus bersatu memberantas geng motor yang sudah menjadi penyakit masyarakat,” tutur Eris (38), salah seorang tokoh pemuda Cijulang. Kapolsek Pangandaran AKP Sutisna melalui Kanit Reskrim Aiptu Sakur juga mengatakan hal yang sama. Pihaknya akan bertindakan tegas terhadap kelompok motor yang meresahkan seperti aksi kebut-kebutan yang kerap terjadi di Pangandaran.


Sumber RadarTasikmalaya



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini