Salah satu Calon Presiden, Anies Baswedan mengunjungi Kampung Nusantara di Cintakarya Parigi disela-sela kunjungannya ke Pangandaran. Anies menyampaikan rasa bangganya atas capaian Kampung Nusantara diinisiasi oleh Mahasiswanya saat di Paramadina, Air Nurhiyat.
Kunjungan Anies disambut gembira oleh warga, terutama siswa SMK Baktikarya yang datang dari penjuru nusantara, para siswa juga mengenakan pakaian adat asal daerah mereka.
Ai Nurhidayat dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagianya kedatangan guru sekaligus panutannya selama ini, sebagai mahasiswanya saat di Universitas Paramadina.
Sementara itu, Anies menyampaikan rasa bangganya atas capaian SMK Baktikarya, Kampung Nusantara dan lebih khusus ke Ai yang setelah kuliah bisa membangun sekolah di Parigi, Pangandaran, apalagi Anies yang dikenal lekat dengan pendidikan pernah menjadi Menteri Pendidikan dan kebudayaan.
Dalam postingan Instagramnya, Ai juga menambahkan beberapa hal terkait kunjungan Anies Baswedan. "
Sekolah ini - kami para pengelolanya, dan kita karena publik ada pada setiap biaya operasional yang diperoleh termasuk dari negara- merayap dan bersandar pada visi yang ditetapkan di awal. Untuk tumbuh berdiri kokoh, butuh akar yang kuat dan iklim yang tepat."
"Kehadiran Pak Anies tadi siang kami akui sebagai pupuk. Sebagaimana publik yang selama ini mendukung implementasi gagasan pendidikan multikultural, Pak Anies adalah bagian dari publik yang memilih terlibat. Kami tidak membedakan kandungan apa yang mampu kami serap. Kami butuh lebih banyak keterlibatan oleh banyak orang. Siapapun! Sikap kami tegas. Visi, kami susun untuk membuat pagar supaya yang ditanam tidak terkoyak penyakit."
"Mendapatkan kunjungan dari tokoh publik bagi kami tidak mempengaruhi metodologi maupun strategi pembelajaran. Sekolah kami biasa saja. Tidak lantas berubah karena hari ini kecuali semangat yang bertambah. Siswa tetap kami latih untuk berani menghadapi keragaman dengan santai."
"Keberhasilan sebenarnya pada lembaga kami pada momentum tadi siang adalah menyambut para tamu tanpa histeris, tanpa berebut salaman dan tanpa berdesak-desakan. Kami tetap hormat. Karena suasana yang tercipta adalah saling membagi semangat tentang pendidikan, ditambah sedikit nostalgia, bukan agenda lain."
"Sebagai mahasiswa yang mendapat kesempatan belajar leluasa di kampus dengan beasiswa, saya hanya meneruskan ikhtiar untuk menyambungkan publik dengan penerima beasiswa berikutnya. Itupun tidak dilakukan sendiri. Saya bersama tim. Semata untuk mempertemukan atau merantaukan anak-anak zaman yang berasal dari daerah-daerah yang bahkan nama kampung atau pulaunya saja sulit dihafal. Harapannya mereka dapat kembali ke kampung halaman dengan cara pandang yang lebih luas."
"Pak Anies datang membawa semangat di tengah cuaca dingin musim kemarau yang panas."
"Jadi saya kumpulkan nyali untuk tidak masuk angin. Mengesampingkan "like or dislike" lalu kembali ke visi awal sembari menyerap daya agar semangat menumbuhkan suasana belajar tetap terjaga."