DPRD Pangandaran Dukung Pengungkapan Dugaan Pungli dan Tiket Palsu di Objek Wisata
Oleh Amin Pnd | Rabu, 09 Juli 2025 09:13 WIB | 20 Views
PANGANDARAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangandaran secara tegas menyatakan dukungannya terhadap pengungkapan dugaan praktik pungutan liar (pungli) dan modus tiket palsu di objek wisata Pangandaran. DPRD mendesak adanya pengawasan intensif dan perbaikan sistem tiket secara menyeluruh untuk mencegah celah kecurangan.
Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Asep Noordin, menyoroti banyaknya variabel yang bisa menjadi celah terjadinya pungli di pintu tol gate saat ini. Menurutnya, perlu ada pengawasan yang ketat dan intens dari internal.
"Kalau oknum di mana-mana juga ada dan perlu adanya pola pengawasan yang ketat, intens dari internal," ujar Asep, Rabu (9/7/2025).
Asep menambahkan, pengawasan secara teknis dapat dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Pangandaran. "Itu sangat teknis sekali, pengawasan dari inspektorat," jelasnya.
Kejadian dugaan pungli di pintu tol gate dan indikasi kecurangan dalam penarikan retribusi tiket harus menjadi momentum evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Asep menekankan pentingnya pembenahan diri.
"Harus jadi momentum, perbaiki diri, sistem digitalisasi harus benar-benar diimplementasikan, sistem monitoring juga, semuanya untuk mencegah terjadinya praktik pungli dan sebagainya," tegasnya.
Ia menjelaskan, sistem pembayaran tiket yang belum sepenuhnya digital saat ini menjadi celah bagi oknum. "Makanya, dalam momentum sekarang ini, kita harus mencari model pembayaran ticketing yang lebih tepat, lebih sistematis lagi," terang Asep.
Asep Noordin juga mengungkapkan kecurigaannya terhadap potensi keterlibatan "orang dalam" dalam praktik pungli ini. Ia menilai tidak mungkin hanya orang luar yang bermain.
"Kemungkinan orang dalamnya bermain. Untuk memainkan itu semua pasti ada orang dalam, bukan orang luar saja," katanya.
Lebih lanjut, Asep menyoroti bahwa terkadang petugas tidak memeriksa barcode pada tiket saat pengunjung masuk objek wisata, sehingga sulit mendeteksi keaslian tiket. Oleh karena itu, perbaikan sistem ticketing memerlukan kajian mendalam agar lebih tertib administrasi, menguntungkan, dan termonitor di masa mendatang.
"Untuk membenahi sistem ticketing itu perlu kajian yang benar, di mana ke depannya harus lebih tertib administrasi, lebih menguntungkan, lebih termonitor," jelasnya.
Asep berharap pengembangan kasus ini dapat terus berlanjut dan mengapresiasi langkah tim yang telah mengungkap dugaan pungli ini. "Saya apresiasi langkah tim yang telah mengungkap hal ini (pungli)," pungkasnya.