Pangandaran,myPangandaran.com-Menciptakan Pangandaran menjadi kota wisata dengan beragam objek
menarik menjadi impian berbagai pihak, termasuk warga Desa Sidomulyo
yang berupaya membangun desanya menjadi Desa Agrowisata.Guna
mewujudkan hal tersebut, warga yang tergabung dalam Kelompok Kerja
(Pokja) Sidomulyo, secara rutin mengikuti berbagai pelatihan yang
digelar Lokal Working Group (LWG).
LWG adalah kelompok kerja lokal
yang fokus terhadap pengembangan kepariwisataan dengan dukungan United
Nations World Tourism Organization (UNWTO) dan United Nations
Development Program (UNDP).Usai mengikuti pelatihan pengolahan
tanaman obat keluarga di balai desa setempat, kemarin, Ketua Pokja
Sidomulyo Muslimin menyatakan warga Sidomulyo termasuk warga yang
kompak dan selalu ingin tahu.Kata dia, desa Sidomulyo letaknya jauh
dari jalan utama (jalan kabupaten). Makanya, kemungkinan untuk dikenal
masyarakat di luar Pangandaran maupun wisatawan sangat kecil.
“Kalau
ada program, baik dari pemerintah maupun pihak lain yang peduli
terhadap warga dan daerah kami, tentu kami sangat menyambut baik dan
berterima kasih,” tutur dia.Dikatakannya, Sidomulyo merupakan
daerah yang subur. Hamparan sawah dan ribuan pohon kelapa berderet
mengitari hampir setiap rumah penduduk. Karena itu sebagian besar
warganya bekerja sebagai petani, seperti bercocok tannam dan petani
gula kelapa.
“Mudah-mudahan dengan seringnya warga mengikuti
pelatihan, wawasan mereka semakin bertambah, yang utamanya mampu
mengaplikasikan di lapangan. Sehingga nantinya dapat meningkatkan
kesejahteraan warga,” ujar dia.Sementara Budi Nugroho, penanggung
jawab program dari UNDP yang juga anggota LWG mengatakan program
pelatihan direncanakan berlangsung selama satu tahun.“Saat ini kami
menekankan untuk membuat satu kawasan agrowisata, kebetulan Desa
Sidomulyo memiliki sumber daya baik itu alam maupun manusianya yang
sangat menunjang. Tanah di sini subur, warganya juga sangat antusias,”
ungkapnya.
Ke depan, lanjut dia, Desa Sidomulyo diharapkan mampu
menjadi kawasan agrowisata yang mampu menarik minat wisatawan. “Saat
ini kami tekankan terhadap pelestarian dan pemanfaatan obat,” tuturnya.Materi
pelatihan kali ini, tambah dia, mulai dari mengidentifikasi tanaman,
pengolahan tanaman hingga pengolahan pupuk kompos. “Nanti harus mampu
menyusun dan mencetak buku panduan wisata tanaman obat,” harap Budi.
Budi
berharap warga mampu memaksimalkan setiap halaman rumahnya. Sehingga,
program tanaman obat mampu menjadi langkah awal menuju terbentuknya
desa wisata di Pangandaran.“Untuk membetuk sebuah desa wisata,
peran masyarakat menjadi sangat penting. Tanpa keterlibatan masyarakat,
keinginan membentuk desa wisata sangatlah kecil,” pungkasnya
Sumber RadarTasikmalaya