PANGANDARAN, mypangandaran.com - Pemkab Pangandaran, merencanakan membuka kembali seluruh objek wisata di tengah pandemi Covid-19 pada Jumat (3/9/2021) mendatang.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. "Keputusan tersebut sudah disepakati oleh unsur Muspida dan diketahui oleh Gubernur Jawa Barat. Namun, rencana dibukanya kembali tempat wisata dengan pembatasan yang ketat", kata Jeje.
Pembukaan objek wisata mengacu pada kasus Covid-19 di Pangandaran yang mengalami penurunan signifikan. Di mana, tingkat kesembuhan pasien Corona berada di angka 95% dan keterisian tempat tidur di RSUD Pandega sudah turun.
“Besok saya mengikuti dulu pengarahan dari Pak Presiden. Rabu dan Kamis saya sosialisasi langsung ke seluruh pelaku usaha wisata. Insyaallah Jumat sudah bisa buka,” kata Jeje usai menggelar rapat dengan unsur Muspida di kantor bupati, Senin (30/8/2021).
Meski demikian, kunjungan wisata akan dibatasi seperti halnya sektor restoran, yakni hanya 25% dari kapasitas. Begitu juga dengan hotel yang ada di kawasan wisata, dibatasi 50% dari daya tampung.
“Dibuka tapi masih bersyarat. Nanti Muspida siap memback-up, Pak Gubernur juga sudah mengetahui dan menyetujui. Kami tahu, kebijakan ini memancing potensi membludaknya pengunjung atau istilah wisata balas dendam,” tuturnya.
Untuk menghadapi hal tersebut, Jeje mengaku sudah menyiapkan formulasi aturan. Salah satunya adalah melakukan penyekatan di perbatasan wilayah menuju Pangandaran. Penyekatan akan melibatkan petugas gabungan.
“Dengan adanya penyekatan itu diharapkan bisa memperlambat arus wisatawan seandainya terjadi lonjakan. Nanti disekat supaya ada delay, kalau sudah berkurang baru dibuka lagi,” ujarnya.
Jeje menyebutkan, formulasi lain untuk menghadapi fenomena revenge travel atau wisata balas dendam, pihaknya akan mempertimbangkan biaya tiket masuk yang lebih mahal untuk waktu-waktu tertentu.
“Misalnya di akhir pekan. Dari jam 4 pagi sampai jam 10 pagi, harga tiket naik berlipat. Kalau sudah siang, kan banyak tamu yang check-out, harga tiket kembali normal lagi. Tapi itu masih kami evaluasi,” sebutnya. (*)