Pangandaran, myPangandaranNews - Wujud rasa syukur warga pesisir Pangandaran akan laut yang menjadi ladang untuk mencari nafkah di tunjukan dengan tradisi yang telah turun temurun di lakukan yakni Hajat Laut, kali ini meski dengan cara swadaya warga pesisir pantai Barat Pangandaran melakukan nya dengan mengangkat tema "Gelar Budaya Basisir - Hajat Laut Pangandaran 2016".
Rangkaian acara pun semakin semarak, karena bertepatan dengan bulan terbentuknya Kabupaten Pangandaran yang ke-4 yang tepatnya pada tanggal 25 Oktober mendatang. Acara dimulai dari malam kemitan dan puncak acara pada Jum'at (07/10) kemarin dari mulai pagi hari dongdang yang berisi simbol-simbol doa wujud rasa syukur yang memiliki filosofi-filosofi di arak ke Pramuka dan ke Jalan Kidang Pananjung dan berakhir di lokasi acara yaitu di pesisir panta Barat Pangandaran tepatnya di depan lapang parkir Pananjung Sari.
Dilanjutkan dengan penyambutan pejabat Kabupaten Pangandaran yang dihadiri langsung oleh wakil Bupati Pangandaran H. Adang Hadari yang selanjutnya di ijabkan dan di larung ke tengah laut dengan semarak puluhan perahu nelayan yang di hias menyambut dongdang tersebut.
Acara tersebut penuh sesak di hadiri pengunjung baik warga maupun wisatawan serta mahasiswa yang hendak turut menyaksikan rangkaian acara tradisi tersebut, setelah larung dongdang pengunjung ikut dilibatkan dalam Cucurak atau makan tumpeng bersama di gelar di tengah jalan raya sepanjang lebih dari 20 meter dengan puluhan tumpeng yang di bawa masyarakat, acara di tutup dengan menari bersama tarian khas ronggeng Gunung ketuk tilu yang di bawakan langsung oleh sinden legendaris penerus ronggeng gunung pertama yaitu bi Raspi, acara terasa kian khidmat dan penuh dengan rasa syukur.