Guna evaluasi penganganan libur hari raya Idul Fitri di awal bulan yang lalu, Pemerintah daerah pada Rabu (20/07) mengumpulkan sejumlah jajaran dan dinas terkait, aparat keamanan serta stakeholder pariwisata guna evaluasi, bertempat di aula Setda Pangandaran dengan di pimpin langsung Bupati Pangandaran.
Evaluasi di gelar selain terkait pengamanan juga karena terjadi penurunan jumlah wisatawan dan tentunya penurunan PAD, dalam pertemuan tersebut di bahas mengenai permasalahan yang terjadi selama libur lebaran diantaranya mengenai pengamanan arus lalu lintas, pengamanan pantai, kebersihan, dan juga kesehatan.
Bupati juga menyikapi perlunya rakor yang menyeluruh terkait persoalan dan langkah-langkah kedepan terkait adanya premanisme, parkir, hingga zero accident, penataan kawasan pantai dan ruang terbuka hijau dan pembicara/" target="_blank">pendidikan terkait kepala sekolah yang masih melakukan pungutan-pungutan tanpa koordinasi.
Menurut ketua DPRD Iwan M Ridwan, sepinya musim liburan kali ini karena libur yang panjang dan jangan sampai image yang negatif seperti parkir yang mahal, rate hotel yang tidak menentu, pedagang yang aji mumpung, serta sarana kesehatan yang kurang menjadikan wisatawan kapok untuk berkunjung ke Pangandaran, selain itu kini Pangandaran harus berlomba dengan daerah Jabar selatan yang sama-sama mengembangkan dan mengedepankan sektor pariwisatanya.
Dialog dan pelaporan pun di sampaikan dinas yang terkait langsung dengan liburan yang menghabiskan anggaran tak kurang dari Rp.500 juta tersebut, dan disikapi oleh bupati dengan koreksi dan arahan guna tercapai Pangandaran yang mengacu kepada visi misi, serta mengutamakan wisatasan yang bersaptapesona dan menjadi salah satu destinasi yang mendunia.
