Pangandaran, myPangandarannews - Meski program-program usulan kelompok masyarakat penggerak pariwisata (Kompepar) kabupaten Pangandaran dibekukan terkait surat edaran Bupati yang meniadakan program-program yang berkaitan dengan bimbingan teknis, study banding, pelatihan dan sosialiasi harus di pending terlebih dahulu untuk memprioritaskan program kemasyarakatan seperti pengobatan gratis, bantuan raskin dan lainnya, namun demikian Kompepar Kabupaten Pangandaran harus tetap berjalan meski dengan jalan swadaya.
Dengan membawahi sekitar 20 Destinasi binaan yang tersebar di di seluruh kabupaten Pangandaran, dengan berbagai karakteristik yang berbeda dan penanganan kelembagaan serta pengembangan destinasi yang harus terus di lakukan menuntut Kompepar harus bekerja ekstra keras terlebih program-program terkait penguatan kelembagaan, koordinasi antar stakeholder pariwisata tahun ini belum dapat terrealisasi.
Walaupun dengan keterbatasan tersebut Kompepar terus bergerak secara masih dan pada minggu depan dari mulai tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 2016, bekerjasama dengan Badan Nasional Sertfikasi Profesi (BNSP), akan menyelenggarakan sertifikasi kepemanduan ekowisata se-Kabupaten Pangandaran dengan melibatkan sekitar 300 pemandu muda yang tersebar di seluruh destinasi, dan stakeholder pariwisata seperti Himpunan pramuwisata Indonesia (HPI) cabang Pangandaran, paguyuban pemandu wisata Pangandaran (PPWP), dan Kompepar-kompepar destinasi di Pangandaran.
Menurut Ketua Kompepar Kabupaten Pangandaran Edi Rusmiadi "Dengan diadakanya sertifikasi ini diharapkan pemandu-pemandu muda yang berada di Pangandaran akan memiliki skill dan kemampuan serta pengetahuan yang akan mengangkat profesionalitas layanan wisata di setiap destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran".