Pangandaran,myPangandaran.com-Warga Pangandaran, Ciamis dikejutkan oleh penemuan bunga langka dari spesies bunga bangkai yang dikenal dengan sebutan amorphophallus variabillis di Cagaralam Pangandaran, Jum’at (19/11). Bunga langka tersebut ditemukan di Blok Nanggorak, sekira 3.000 m dari pintu masuk Pantai Timur Pangandaran.
Informasi diterima, bunga langka tersebut pertama kali ditemukan Masrudin (40), anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Ia menemukannya tanpa sengaja, yakni ketika dirinya mengantar dua turis berkebangsaan Belanda ke lokasi tersebut.
Setelah menemukan bunga, ia kemudian memberitahukan penemuannya kepada anggota HPI lainnya, Ocid Sutan Abdul Rosyid. Penasaran, Ocid dan Marsudin kemudian menuju ke lokasi bunga langka tersebut, setelah sebelumnya mengajak Sekretaris Presidium Pemekaran Pangandaran, Andis Sose.
“Ternyata, setelah kami datang, bunga langka itu memang ada,” kata Andis. Maka tersebarlah ke seantero Pangandaran soal penemuan bunga langka tersebut. Sejumlah turis pun berdatangan melihatnya.
Bunga bangkai langka yang ditemukan di Cagaralam Pangandaran itu memiliki tinggi sekitar 116 cm dengan diameter 11 cm. Ia tumbuh tepat di bawah sebuah pohon beringin.
Tekstur bunganya terdiri dari batang berwarna hijau memanjang sekitar 76 cm. Sedangkan mahkota bunga berwarna pink (kusam) dengan bentuknya menyerupai selinder sekitar 41 cm.
Berdasarkan penelusuran di internet, menurut Andis Sose, tanaman jenis (genus) Amorphophallus merupakan tumbuhan tropikal dan sub tropikal berasal dari suku (family) talas-talasan (Araceae) yang terdiri dari ratusan sepesies (species).
Di Indonesia, spesies Amorphophallus yang terkenal adalah spesies “Amorphopallus Titanum” endemik (spesies asli dari suatu daerah) dari pulau Sumatera. “Disebut bunga bangkai karena dari bunganya mengeluarkan bau seperti bau bangkai yang membusuk untuk mengundang kumbang dan lalat sebagai penyerbuk bunganya,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, anggota BKSDA Pangandaran Encek Pey menyebutkan bahwa amorphophallus titanum tumbuh di Cagaralam untuk pertama kalinya. Pasalnya, di Caagaralam Pangandaran biasanya hanya tumbuh bunga raksasa dari jenis raflesia fatma. “Ini yang luar biasa,” kata Encek.
Mengingat bunga yang ditemukan itu langka, Encek Pey akan mengusulkan agar bunga itu diberi pagar. Itu agar bunga tersebut bisa menjadi bahan penelitian para ahli di kemudian hari.
Hal itu sesuai dengan harapan oengurus HPI Pangandaran Ocid dan Andis Sose agar pihak BKSDA Pangandaran memelihara keberadaan amorphophallus titanum dengan cara memagari bunga tersebut dengan bambu.
“Walaupun bunga tersebut tumbuh hanya sebentar, namun memiliki arti penting untuk tujuan penelitian dan manfaatnya bagi para turis. Karena itu, bunga itu harus dijaga keberadaannya,” ujar Andis Sose. (PR)