Pangandaran,myPangandaran.com-Pertemuan antara DPRD Kabupaten Ciamis dan sejumlah tokoh masyarakat
Ciamis Selatan di gedung dewan, Senin (26/7) lalu, mendapat reaksi dari
pengurus Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran.Ketua Presidium
Pembentukan Kabupaten Pangandaran H Supratman mengatakan langkah yang
dimabil DPRD Ciamis --rapat dengar pendapat dengan Badan Perwakilan Desa
(BPD) dan tokoh masyarakat-- sangat janggal.
“Maksud dan tujuan
pertemuan itu apa? Persoalan yang (harus, red) dibahas semuanya sudah
dilakukan oleh presidium. Dan, kenapa dewan yang terhormat tidak
berunding dulu dengan presidium?” tutur Supratman saat pertemuan dengan
pengurus presidium dan sejumlah tokoh masyarakat Ciamis Selatan di
kediamannya, kemarin. Supratman menyatakan sehari sebelum ada rapat
dengar pendapat --Minggu (25/7) sekitar pukul 14.00-- dirinya sempat
menelepon Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Asep Roni. Ia memprotes terhadap
rencana dengar pendapat tersebut.
Menurut pria yang rambutnya
berwarna perak ini, langkah yang dilakukan DPRD Ciamis terkesan tidak
menghargai perjuangan presidium dan mencoba mengkerdilkan peran
presidium yang telah lama berjuang.
Disinggung mengenai rencana Tim
12 DPRD Ciamis untuk bertemu dengan DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPR RI,
Supratman tidak akan melarangnya. Namun presidium tidak akan mengikuti.“Kalau
kami ikut lagi ke sana, itu konyol, karena kami sudah beberapa
melakukan pertemuan dengan DPRD provinsi maupun DPR RI. Bahkan
pembentukan Kabupaten Pangandaran sudah dibahas DPR RI,” tuturnya.
Supratman
menduga dibalik pertemuan tersebut ada pihak yang ingin memanfaatkan
suasana dan mencoba mengambil kesempatan seolah-olah ikut memperjuangkan
pemekaran Pangandaran.
“Orang-orang yang dulu tidak pernah terlibat
bahkan menolak dan mempersulit pemekaran sekarang ingin tampil paling
depan. Kenapa waktu ada moratorium setahun yang lalu, diam saja. Padahal
presidium terus berjuang menempuh semua prosedur,” ungkapnya. Sementara
ketika isu moratorium muncul kembali dalam kondisi berbeda --karena
Pangandaran sudah dibahas di DPR RI-- kata dia, tampil seolah menjadi
pahlawan baru.
Dikatakannya, presidium tidak diam dan terus berjuang
agar pembentukan Kabupaten Pangandaran segera terwujud. Saat ini
Pangandaran sudah masuk ke dalam 11 calon daerah otonom baru (DOB) yang
lolos administrasi. Sementara Koordinator Presidium Pembentukan
Kabupaten Pangandaran wilayah Padaherang Julius SP mengakui ikut
menghadiri dengar perdapat pada Senin lalu. Ia datang atas nama ketua
Badan Perwakilan Desa dan bukan atas nama presidium.
Dalam pertemuan
tersebut, dirinya juga sempat menanyakan tujuan pertemuan dewan dengan
tokoh masyarakat selatan. Karena, isi pertemuan tersebut seolah-olah
baru merencanakan pemekaran. Sayangnya, pertanyaan tersebut tidak
mendapat respon yang memuaskan.
Sumber RadarTasikmalaya