Mustafid: Ciamis Pasca Pemekaran Kabupaten Pangandaran


Pangandaran,myPangandaran.com-Meskipun saat ini Pemekaran Kabupaten Pangandaran masih dalam proses dan rencananya akan diresmikan pada tahun 2011, tentunya Kabupaten Ciamis yang merupakan induk dari Kabupaten Pangandaran harus mulai mempersiapkan langkah-langkah ke depan untuk melirik alternaif pendapatan daerah yang lain selain dari Pangandaran. Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Pangandaran merupakan sumber pendapatan asli daerah (PAD) dari potensi wisata Kabupaten Ciamis yang terbesar disamping potensi-potensi daerah lainnya yang dimiliki oleh Kabupaten Ciamis. Tiap tahun Pangandaran dikunjungi sekitar 300.000 orang, dua persen di antaranya adalah wisatawan asing dan Pangandaran menyumbangkan sekitar Rp 1 miliar terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Ciamis. Dalam tiga tahun terakhir, PAD Pangandaran mencapai 3 persen per tahun. Tak mengherankan, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup diperhitungkan. Sumbangan PAD itu terancam hilang bila Kabupaten Pangandaran resmi berdiri.

Kabupaten Ciamis selama ini memiliki beberapa obyek wisata unggulan, antara lain Pantai Pangandaran, Batu Hiu, Batu Karas, dan Cukang Taneuh (Green Canyon) di kawasan Pangandaran. Dua lainnya adalah Karangkamulyan, yakni tempat peninggalan Kerajaan Galuh, dan Situ Lengong di Panjalu. Tentunya apabila Kabupaten Pangandaran nanti resmi berdiri, Kabupaten Ciamis hanya memiliki dua unggulan obyek wisata yaitu Karangkamulyan dan situ Lengkong Panjalu. Oleh karena itu, mau tidak mau pemerintah daerah Kabupaten Ciamis harus mengupayakan obyek wisata alternatif lainnya yang ada di Kabupaten Ciamis pasca Kabupaten Pangandaran terbentuk.

Selain dari sektor Pariwisata, Kabupaten Ciamis pasti akan kehilangan potensi hasil lautnya. Mengingat Pangandaran dan daerah di pesisir lainnya seperti Cimerak, Parigi, dan Cijulang merupakan daerah teritorial Kabupaten Ciamis yang berada di wilayah pantai. Otomatis pasca Kabupaten pangandaran terbentuk, Kabupaten Ciamis tidak akan memiliki wilayah pantai lagi. Tiap tahun diperkirakan tak kurang dari 1.560 ton ikan dengan nilai 18 Miliar diperoleh dari para Nelayan di Pangandaran.

Wilayah Kab. Pangandaran yang meliputi sembilan puluh desa yang terdiri dari sepuluh kecamatan, yakni Kecamatan Padaherang, Kecamatan Mangunjaya, Kecamatan. Kalipucang, Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Sidamulih, Kecamatan Parigi, Kecamatan Cigugur, Kecamatan Cijulang, Kecamatan Cimerak, dan Kecamatan Langkaplancar merupakan kecamatan-kecamatan yang mempunyai potensi alam yang meyakinkan. Misalnya di Kecamatan Langkap Lancar, potensi hasil hutan yang dimiliki Kecamatan ini sangat melimpah dengan wilayahnya yang rata-rata pegunungan, dan juga kecamatan ini merupakan komoditas pertanian dan perkebunan, selanjutnya di Kecamatan Mangunjaya yang merupakan daerah lumbung padi, dan kecamatan-kecamatan lainnya yang mempunyai potensi hasil alam tersendiri sesuai dengan karakter daerahnya.

Tentunya setelah Kabupaten Pangandaran terbentuk Ciamis tidak hanya kehilangan PAD dari sector pariwisata, pertanian, dan perikanan saja, akan tetapi dari sektor peternakan, budaya, dan sebagainya. Oleh karena itu hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis yaitu mempunyai suatu strategi yang jitu untuk mencari alternatif PAD yang lain yang dimiliki oleh Kabupaten Ciamis dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh kabupaten Ciamis dan mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi penduduk.







Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Politik Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini