Pangandaran,myPangandaran.com-Berkenaan dengan tidak dimiliki sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) Tsunami di Pangandaran, Ciamis, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis Odang R. Widjaja mengaku cukup khawatir dengan keadaan tersebut. Alasannya karena keberadaan EWS sudah sangat dibutuhkan untuk kawasan Pangandaran.
"Tsunami di Jepang kembali mengingatkan bahwa bencana tersebut dapat terjadi kapan pun. Setidaknya dengan adanya EWS akan dapat mengurangi dampak ketika terjadi tsunami. Mudah-mudahan sih tidak ada lagi," tuturnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah mengajukan permohonan bantuan EWS Tsunami yang lebih canggih dari sebelumnya. Selain menunggu bantuan, lanjutnya, perlu pembekalan mitigasi serta kesiagaan masyarakat terhdap bencana, tidak hanya yang di tepi pantai tetapi juga daerah rawan bencana lainnya seperti tanah longsor.
"Kami rutin melakukan sosialisai. Terakhir bulan Februari ada simulasi mitigasi kesiapsiagaan menghadapi tsunami yang diadakan di Pangandaran oleh BPBD Jabar, bekerjasama dengan BPBD Ciamis," ungkapnya.
Selain itu, tambah Odang, adalah melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Informasi dari institusi tersebut, selanjutnya diteruskan kepada masyarakat.
Dia mengatakan selain kelengkapan sarana dan prasarana, yang penting sekali adalah melakukan penguatan kesadaran masyarakat atas apa yang terjadi. Dengan pengetahuan soal bencana termasuk mitigasinya, akan dapat meminimalisir kerugian, moril maupun materiil.
"Masyarakat juga harus familier dengan informasi penting soal bencana sehingga dapat segera mengamil langkah. Bahkan beberapa daerah dibentuk petugas siaga bencana, yang siap saat bisa diterjunkan," katanya. ( PikiranRakyat)
