Polsek Pangandaran Gencar Patroli, Geng Motor Tiarap


Polsek Pangandaran Gencar Patroli, Geng Motor Tiarap

Pangandaran,myPangandaran.com-Tertangkapnya Op, salah seorang anggota geng motor XTC yang membawa senjata tajam pada malam Idul Adha lalu, membuat geng motor di Pangandaran tiarap. Kabar akan terjadinya aksi bentrokan pada hari Minggu (21/11) juga tidak terbukti.
Dari pantauan Kami(red), sehari setelah bentrokan, Rabu (17/11) hingga saat ini tidak terlihat lagi konvoi maupun iring-iringan anggota geng motor di jalanan.

Selain memburu para pelaku penganiayaan, polisi kini gencar melakukan patroli untuk mengantisipasi geng motor kembali berulah dan meresahkan masyarakat. “Kondisi saat ini kondusif, mereka tidak ada lagi muncul, kalau berulah lagi kita tindak tegas,” ungkap Kapolsek Pangandaran AKP E Sutisna kepada Kami(red), kemarin.

Tertangkapnya Op, kata dia, membuat anggota geng motor lain berfikir untuk melakukan tindakan negatif. “Dulu kita sudah melakukan sosialisasi terhadap mereka (geng motor), bahkan karena banyaknya laporan dari masyarakat, geng motor itu meresahkan, akhirnya kita bubarkan,” jelasnya.
“Mereka juga menandatangai pernyataan, kalau sekarang berulah lagi terpaksa proses hukum berjalan, bahkan polisi tidak menutup kemungkinan untuk menerapkan tembak di tempat,” tegasnya.

Bagi geng motor yang kedapatan membawa senjata tajam, kata kapolsek, pelaku bisa dijerat ke dalam pasal 2 Undang-Undang Darurat tahun 1951 dengan ancaman penjara maksimal sepuluh tahun. Pasal itu kini dikenakan terhadap Op, anggota geng motor XTC yang ditangkap petugas di kawasan tollgate, Rabu (17/11).

Warga di kawasan Tollgate Pangandaran juga mengaku lebih tenang. Menurut warga saat ini situasi tollgate di malam hari cenderung sepi termasuk saat malam minggu. “Biasanya malam minggu banyak yang konvoi, sekarang sepi-sepi aja. Geng motor sepertinya tiarap,” tutur Boby salah seorang warga.

Dia mengaku kesal dengan ulah geng motor. Warga di kawasan tollgate itu pun telah siaga untuk mengantisipasi kemungkinan aksi brutal kembali terjadi. “Jika mereka berulah lagi, kami pun tidak akan tinggal diam,” ujarnya.
Ditemui usai membesuk cucunya, Nasro (78) kakek Op, merasa sedih dengan ulah cucunya. Kakek yang tinggal sejak dua bulan lalu bersama Op mengaku tak menyangka OP terlibat aksi brutal geng motor.

“Nggak nyangka aja dia bisa ketangkap bawa samurai. Dia itu pamit mau takbiran ke masjid. Malahan dia bawa sarung dari rumah. Eh tahu-tahu besoknya ada polisi ngasih tahu dia bawa senjata tajam,” katanya sambil menggelengkan kepala.

Nasro menceritakan sebenarnya Op sudah lama tidak mempunyai sepeda motor. Pihak keluarga sengaja tidak memberinya motor karena kerap keluar rumah dengan alasan yang tidak jelas. Meskipun tidak puyna sepeda motor, Op kerap diajak teman-temannya. “Sering banyak yang datang ke rumah, bahkan teman-temannya dari Bandung juga sering datang,” ungkapnya.(RadarTasikmalaya)



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini