Pangandaran,myPangandaran.com-Wayang golek merupakan salah satu kesenian khas Jawa Barat yang masih bertahan hingga saat ini, namun keberadaannya disinyalir mulai mendekati kepunahan atau dengan kata lain semakin sedikit orang yang peduli dengan wayang golek tersebut. Salah satu indikator yang dapat menilai adalah ajang-ajang adu dalang yang memperlombakan kemampuan dalang dalam memainkan wayangnya yang semakin hari semakin sedikit jumlahnya.
Sebuah event yang digelar di Cikembulan Sidamulih beberapa waktu yang lalu hanya diikuti oleh sedikit dalang yaitu sekitar 17 dalang, yang tentunya mengalami penurunan dari event di tahun sebelumnya. "Ke depan Wayang Golek harus diangkat biar tidak punah," kata Mukhtar
usai mengikuti Binojakrama Padalangan Wayang Golek Purwa, Se-Tatar Sunda
2010, di Pangandaran Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/10).
Mukhtar mengatakan juga masalah ini tidak hanya terjadi di Pangandaran, Cimahi contohnya. Menurutnya,
hingga saat ini di Kota Cimahi sendiri baru ada 11 dalang. Itu pun
mereka masih bergerak masing-masing, karena belum memiliki asosiasi yang
mewadahi secara khusus. Padahal di Cimahi para dalang itu sudah lebih
10 tahun terbentuk.
Selain indikator tadi, kepunahan Wayang golek ini dapat dilihat dengan semakin jarangnya acara-acara pementasan wayang golek. Dulu biasanya kalau ada acara hajatan pernikahan atau khitanan sering didatangkan wayang golek, namun belakangan lebih banyak menyuguhkan keyboard elektone. Selain harga pementasan wayang golek sangat mahal, keberadaan dalang-dalang yang berkualitaspun semakin sedikit.