Pangandaran,myPangandaran.com-Pelanggan PLN yang mempergunakan sistem langganan listrik prabayar atau token di Kabupaten Ciamis, masih langka. Keadaan tersebut diperkirakan karena minimnya sosialisasi pemakaian listrik prabayar sebagai pengganti sistem konvensional.
’’Saya memang pernah dengar ada listrik prabayar, tetapi tidak tahu bagaimana kejelasannya. Saya takut kalau pindah ke prabayar tagihan rekening justru naik,’’ ujar Tating (26) warga Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cieungjing, Kabupaten Ciamis, Kamis (7/10).
Karena tidak mendapat sosialisasi, ia mengungkapkan belum ada niat untuk mengganti meteran listriknya menjadi listrik prabayar. Saat ini rumahnya terpasang dua paket atau 900 watt. ’’Kalau mau beli pulsa dimana?. Kalau tambah lokasinya jauh, mendingan seperti sekarang ini saja,’’ tuturnya.
Terpisah Didi Ruswendi warga Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing juga mengaku baru tahu sebatas penjelasan mengenai penggunaan listrik prabayar atau token. Hanya saja sampai sampai saat ini belum beralih menjadi pelanggan PLN prabayar. ’’Informasinya sih menguntungkan, tidak usah bayar abonemen. Sampai sekarang masih belum pindah ke prabayar, masih yang konvensional. Nanti saja,’’ ujarnya.
Terpisah Kepala Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) Ciamis Endeng yang didampingi Supervisor Penyambungan Dede Sudiana mengungkapkan dalam program satu juta listrik prabayar, mendapatkan jatah 1.100 pelanggan. Berkenaan dengan program tersebut, sampai saat ini pihaknya baru mendapatkan 210 konsumen atau pelanggan. ’’Sebagian besar konsumen dengan cara jemput bola. Dalam arti petugas yang aktif mendatangi pelanggan,’’ ungkapnya.
Dia juga mengungkapkan untuk seluruh wilayah Kabupaten Ciamis yang dikelola oleh tiga UPJ, yaitu Ciamis, Pangandaran dan Banjar setidaknya mendapat sekitar 5.000 pelanggan listrik prabayar dari keseluruhan 125.000 pelanggan. Endeng mengatakan rata-rata per hari ada dua puluh pelanggan yang mutasi dan memasang baru listrik prabayar.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pemakaian listrik prabayar lebih menguntungkan konsumen. Keuntungan tersebut diantaranya pelanggan dapat mengatur sendiri penggunaan listrik, tidak didatangi oleh petugas pencatat meter, privasi pelanggan lebih terjaga. ’’Selain itu tempat pembelian pulsa listrik juga cukup banyak, seperti di KUD atau tempat pembayaran listrik yang biasa. Termasuk di bank dan kantor pos,’’ ungkapnya.
