Pangandaran,myPangandaran.com-Ratusan nelayan Pangandaran, Ciamis selatan, Ciamis, terpaksa harus bersusah payah mendorong perahu ke Sungai Cikidang, setiap usai melaut. Hal itu dilakukan nelayan karena hingga saat ini belum ada sarana parkir perahu yang memadai untuk nelayan.
Menurut Tugino (43) seorang nelayan Cikidang, mereka sebenarnya berharap Pemkab Ciamis yang sedang membangun Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang, Kec. Pangandaran, mendahulukan membangun sarana parkir ketimbang sarana lainnya. Dimaksudkan agar nelayan punya tempat parkir yang langsung dekat dengan laut. Akan tetapi, harapan itu belum direspons secara baik oleh Pemkab Ciamis atau pihak terkait lainnya.
“Jadinya, kami, para nelayan sehabis melaut harus bersusah payah mendorong perahu ke Sungai Cikidang sepanjang kurang lebih 500 meter,” kata Tugino, Jumat (30/7).
Berdasarkan pantauan, sehabis melaut, para nelayan itu harus bersusah payah mendorong perahu ke muara Sungai Cikidang. Tiap perahu rata-rata didorong atau ditarik ke muara oleh empat orang nelayan. Mereka berdatangan ke muara, kurang lebih tiap setengah jam sekali.
Mereka tampak kesulitan saat membawa perahu ke muara yang berjarak kurang lebih 500 meter dari pantai itu. Penyebabnya, selain sungai tersebut dangkal, juga karena mereka harus menentang arus sungai.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ciamis Jeje Wiradinata ketika dihubungi membenarkan soal adanya keluhan nelayan soal sarana parkir perahu tersebut. Kenyataan itu, kata dia, telah membuat prihatin dia dan seluruh jajaran HNSI Ciamis lainnya.
Jeje mengatakan, nelayan di Ciamis selatan sejak beberapa tahun lalu sampai sekarang, terus menghadapi beberapa masalah besar. Masalah utama adalah paceklik yang berkepanjangan yang membuat bingung mereka. Kedua, masalah TPI Cikidang yang masih belum selesai karena terbentur anggaran, termasuk di dalamnya masalah sarana parkir.
“Tetapi mudah-mudahan saja, semua masalah bisa segera ditangani. Kami dalam waktu dekat akan mengagendakan bertukar pikiran dengan kalangan perguruan tinggi kompeten di Bandung, serta koordinasi dengan pihak terkait di Pemkab Ciamis,” kata mantan Ketua DPRD Ciamis tersebut.