Pencarian Korban Tenggelam Pantai Madasari Sempat Distop


Pencarian Korban Tenggelam Pantai Madasari Sempat Distop

Cimerak, myPangandaran.com - Pencarian Farouq Elhakim, warga Kelurahan/Kabupaten Kuningan RT 05/02 yang hilang terseret ombak laut Madasari Sabtu (10/07) lalu, sempat dihentikan. Tim pencarian yang terdiri dari SAR, Pol Air, warga dan keluarga merasa kelelahan setelah lima hari berturut–turut menyisir pantai.
Farouq terseret ombak bersama Azam (12) ketika berenang bersama sembilan teman yang sedang pesantren kilat di Desa Masawah. Azam ditemukan keesokan harinya (Minggu, 11/07) dalam kondisi tak bernyawa sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Sementara Farauq hingga saat ini belum juga ditemukan.

Saat dihubungi, Siti Wasiah, ibunda Farouq, mengaku sudah pasrah dan ikhlas. “Saya kembalikan semuanya sama Allah, jika memang Kaka (panggilan sehari-hari Farouq) nggak bisa ditemukan jasadnya. Walaupun berat hati saya tapi saya harus ikhlas. Kasihan juga sama bapak-bapak di sini (Madasari) yang setiap hari mencari Kaka,” tuturnya.

Setelah berembug, kata dia, pihak keluarga memutuskan kembali ke Kuningan. “Kami memutuskan untuk menghentikan pencarian secara khusus dan kami sekeluarga pamit pulang. Namun bila ada yang menemukan jasad Kaka, mohon secepatnya kami dihubungi,” tuturnya sambil terisak.Tidak lupa, atas nama keluarga, dia menyatakan sangat berterima kasih kepada tim yang ikut dalam pencarian. “Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak di sini (Madasari) yang tidak henti-hentinya selama lima hari melakukan pencarian. Kami menyadari bapak-bapak di sini juga harus bekerja,” tuturnya.

Sebelum musibah menimpa anaknya, Siti sempat mempunyai firasat buruk. Sehari seblum keberangkatan Farouq ke Pangandaran, ia sempat bermimpi rambutnya ada yang memotong sampai gundul. Mimpi tersebut terus membayangi Siti hingga sempat menanyakan arti mimpi tersebut kepada teman-temannya. Bahkan Siti langsung pergi ke salon untuk merapikan rambut.

“Kata teman saya katanya ada kabar buruk, anehnya waktu saya ke salon, nggak ada yang mau motong rambut saya. Katanya sayang sudah bagus. Apalagi waktu saya cerita mimpi itu, katanya jangan pamali,” tutur Siti. Siti tak menyangka mimpi buruk itu jadi kenyataan. Lima hari kemudian ia mendapat kabar anak pertamanya hilang terseret ombak.

Ketua Rukun Nelayan (RN) Madasari Alif membenarnya pihaknya kemarin sempat menghentikan pencarian akibat kelelahan dan permintaan keluarga korban, namun pencarian akan terus dilakukan sampai Farouq ditemukan.“Pencarian sampai tadi siang sempat dihentikan dulu, atas permintaan pihak keluarga korban karena memang kami semua juga sudah capek,” tuturnya.

Sumber RadarTasikmalaya



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini