Pangandaran, myPangandaran.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, menyambut baik dirintisnya pola kerjasama pembangunan antara Pemkab Ciamis, Pemkot Banjar dan Pemkab Pangandaran. Tiga wilayah ini, menurutnya, tidak bisa terpisahkan, meski saat ini sudah terbagi menjadi tiga pemerintahan.
“Artinya, acara saresehan yang menghadirkan 3 kepala daerah (Ciamis, Banjar dan Pangandaran) ini tidak hanya sebatas wacana pada sebuah forum diskusi saja, tetapi harus ada tindaklanjutnya ke depan,” ujar Heryawan, usai menghadiri acara saresehan dengan tema” Menggagas Kerjasama Pembangunan Ciamis, Banjar dan Pangandaran”, yang digelar PWI Perwakilan Ciamis dan BJB, di Hotel Laut Biru Pangandaran, Selasa (3/12).
Heryawan pun mengaku setuju apabila kerjasama 3 pemerintahan ini ditindaklanjuti dengan membentuk sebuah forum, seperti halnya Kuningan Summit yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Pemkab Kuningan dengan sejumlah kabupaten/kota yang berbatasan dengan daerah Kuningan.
“Kalau Forum Ciamis, Banjar dan Pangandaran terbentuk, tentunya akan lebih hebat dari Kuningan Summit. Karena sebelumnya memiliki historis dan hubungan emosional ketika 3 wilayah ini masih menjadi satu bagian dalam lingkup Kabupaten Ciamis,” ungkapnya.
Menurut Heryawan, pola kerjasama yang harus dibangun oleh 3 pemerintahan ini, perlu ditekankan pada bidang infrastruktur jalan dan transportasi. Karena apabila akses jalan dan transportasi di wilayah perbatasan di daerah ini sudah layak, otomatis akan berdampak terhadap peningkatan sektor ekonomi dan sektor lainnya.
Sementara itu, Walikota Banjar, Dr. Herman Sutrisno (sebelum berakhir masa jabatannya), mengatakan, Kota Banjar yang memiliki konsep Kota Agropolitan bukan berarti Banjar menjadi kawasan sentra pertanian, tetapi hasil pertanian dari wilayah Kabupaten Pangandaran dan Kabupaten Ciamis ditampung dan dijual di wilayah Kota Banjar.
“Wilayah pertanian Banjar kecil tidak seluas di daerah Ciamis dan Pangandaran. Nah, itu sudah kita ciptakan, dimana sekarang ini Banjar menjadi penampung hasil pertanian dari daerah Pangandaran dan Ciamis,” terangnya, dalam memberikan pemaparan pada acara saresehan tersebut.
Apabila pola kerjasama di bidang pertanian ini didorong oleh Pemkab Pangandaran dan Pemkab Ciamis, lanjut Herman, tentunya akan lebih membawa dampak saling menguntungkan untuk 3 daerah tersebut.
Selain itu, kata Herman, pihaknya meminta Pemprov Jabar untuk segera mendorong terealisasinya pembangunan bendungan Leuwi Keris Sungai Citanduy yang berada di Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis. Apabila Leuwi Keris ini dibangun, akan memberikan dampak menguntungkan bagi 3 daerah tersebut.
“Dampaknya, aliran air Sungai Citanduy akan lebih terkelola dan akan memberikan pasokan air yang melimpah untuk areal persawahan di Kota Banjar, Lakbok Kab. Ciamis dan Padaherang Kab. Pangandaran,” ujarnya.
Selain itu, kata Herman, dengan dibangunnya Leuwi Keras, juga akan menjadi solusi agar wilayah Padaherang dan Kalipucang tidak lagi menjadi daerah langganan banjir.
Herman pun berharap, rencana Pemprov Jabar yang akan membangun jalan tol dari daerah Cileunyi Bandung hingga daerah Tasikmalaya, agar segera terealisasi. Karena dari dampak jalan tol tersebut, dipastikan akan berpengaruh terhadap laju perekonomian di 3 daerah tersebut.
Herman juga mengungkapkan, sebelum digagas soal kerjasama 3 pemerintahan ini, pihaknya sudah melakukan hal itu, terutama di bidang pembicara/" target="_blank">pendidikan dan kesehatan. “Untuk siswa SMA dari wilayah Ciamis dan Pangandaran, bisa menikmati program subsidi pembicara/" target="_blank">pendidikan dari Pemkot Banjar. Begitupun di bidang kesehatan, RSUD Banjar selalu siap melayani pasien Jamkesmas dari wilayah Ciamis dan Pangandaran,” ujarnya.
