Menjelang perayaan tahun baru 2013, pedagang terompet mulai bermunculan di Sepanjang Jalan Raya Pangandaran. Moment pergantian tahun baru masehi ini memang selalu dinantikan para penjual terompet, sebab keuntungan yang diperoleh pedagang musiman ini cukup lumayan. Seperti yang terlihat di sudut-sudut Jalan, diantaranya di Pasar Padaherang sejumlah penjual terompet terlihat menjajakan dagangannya.
Warna yang variatif dengan bentuk terompet yang beraneka ragam sangat menarik perhatian pembeli, terutama anak-anak. Mulai dari bentuk terompet yang biasa hingga yang berbentuk naga. Umumnya para pedagang terompet mematok harga dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu rupiah.
Salah satu penjual terompet yang mangkal di Pasar Padaherang mengaku, berjualan terompet ini merupakan tambahan diluar pekerjaanya sebagai tukang ojek, dan dilakukan hanya sekali dalam setahun. “Lumayan saja mas, bisa membantu kebutuhan dapur. Ini rejeki tahunan sebagai tambahan diluar profesi saya,” katanya.
Ia biasanya mendapatkan terompet tersebut dengan cara mendapatkan dari para pedagang grosir atau pedagang yang memproduksi sendiri. Kemudian dijual kembali walaupun mendapat keuntungan yang sedikit. “Kami tunggu lapak bergantian dengan istri, istri jaga jam 09:00 pagi sampai jam 14:00 WIB, sedangkan saya kebagian jam 15:00 wib sampai jam 21:00 WIB.”
Terkadang cuaca yang tidak bersahabat akhir-akhir ini membuat para pedagang terompet tidak membuka lapak nya. Tetapi apapun itu mereka jalani demi mendapat sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga nya.
Berita kiriman Ujang Rusli Suherli, warga Pangandaran