PANGANDARAN – Suasana mencekam tampak di halaman Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) PSDKU Pangandaran, Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Rabu (1/10/2025). Puluhan “korban” bencana longsor tergeletak di tanah menunggu pertolongan, sementara mahasiswa keperawatan dengan sigap memberikan pertolongan darurat dan mengevakuasi korban ke lokasi aman.
Simulasi bencana yang mengusung tema Slideout ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Keperawatan Bencana. Tujuannya, memberikan pengalaman lapangan sekaligus menguji kompetensi mahasiswa dalam menghadapi kondisi darurat kebencanaan, khususnya longsor.
Dalam sambutannya, dosen Keperawatan Bencana, Prof. Cecep Eli Kosasih, S.Kp., MNS, Ph.D., menekankan pentingnya kesiapsiagaan di wilayah Pangandaran yang rawan bencana.
“Meski pantai Pangandaran indah, potensi bencana tetap besar. Longsor dan gempa bumi bisa terjadi kapan saja, maka simulasi ini menjadi langkah nyata untuk melatih keterampilan mahasiswa,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa dilatih menjalankan berbagai kompetensi kebencanaan, mulai dari triase atau pengelompokan korban berdasarkan tingkat keparahan luka, evakuasi medis, penanganan darurat, hingga koordinasi dengan instansi terkait.
“Simulasi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan berbagai pihak. Saya mengapresiasi BPBD dan Polri yang terlibat, sehingga mahasiswa bisa belajar langsung bagaimana pentingnya kerja sama lintas sektor dalam penanganan bencana,” tambah Prof. Cecep.
Dalam simulasi, mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka menjalankan prosedur penanganan bencana selayaknya kondisi nyata, dari pertolongan pertama bagi korban luka ringan, evakuasi korban luka berat, hingga berkoordinasi dengan kepolisian dan BPBD di lapangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kesiapan mahasiswa keperawatan Unpad PSDKU Pangandaran untuk menghadapi potensi bencana di masa depan.