Aksi Protes dan Bakar Ban Mewarnai 100 Hari Pemerintahan Citra-Ino di Pangandaran


Aksi Protes dan Bakar Ban Mewarnai 100 Hari Pemerintahan Citra-Ino di Pangandaran

Parigi, mypangandaran - Genap seratus hari memimpin, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami dan Wakil Bupati H. Ino Darsono menghadapi gelombang kritik tajam dari masyarakat. Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Pangandaran Menggugat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pangandaran, Senin (2/6), sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja kepala daerah yang dinilai belum memenuhi janji kampanye.

 
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Tian Kadarisman menyampaikan bahwa hingga hari ke-100 masa pemerintahan, belum terlihat program konkret yang direalisasikan sesuai visi-misi yang disampaikan saat kampanye.
 
"Masih banyak ketimpangan sosial dan ketidakadilan kebijakan yang dirasakan masyarakat. Ini bukan solusi, justru menambah beban rakyat," ujar Tian.
 
Aksi yang berlangsung sejak pagi hari sempat diwarnai ketegangan saat sejumlah demonstran mencoba masuk ke dalam gedung bupati namun dihadang oleh aparat keamanan. Kericuhan tak terhindarkan, termasuk aksi saling dorong dan pembakaran ban sebagai bentuk protes terhadap terbatasnya ruang dialog antara massa dan pemerintah daerah.
 
Tian menilai situasi tersebut sebagai bentuk “kematian demokrasi” di Pangandaran. Ia menyayangkan ketidakhadiran kepala daerah secara penuh untuk mendengarkan dan merespons aspirasi warga.
 
"Kami datang untuk menyampaikan aspirasi secara damai. Tapi kami merasa diabaikan," tegasnya. Ia juga mengklaim adanya ancaman terhadap dirinya serta sejumlah demonstran yang mengalami luka akibat gesekan dengan aparat.
 
Salah satu isu yang mencuat dalam tuntutan massa adalah keterlambatan pembayaran gaji tenaga honorer. Tian menyebut hal ini sebagai bentuk ketidakadilan yang harus segera diselesaikan.
 
"Bagaimana mungkin honorer diminta kerja maksimal, tapi hak mereka tak kunjung dibayar?" katanya.
 
Aksi tersebut belum mencapai titik temu. Aliansi berencana menggelar aksi lanjutan dalam waktu 14 hari ke depan dengan jumlah peserta yang lebih besar.
 
Sementara itu, Bupati Pangandaran Citra Pitriyami membantah tudingan bahwa pihaknya menutup ruang dialog. Ia mengaku telah beberapa kali keluar masuk gedung untuk menemui massa, namun tidak mendapat kesempatan bicara secara utuh.
 
"Saya sudah berusaha menemui mereka, tapi tidak diberi waktu untuk menjelaskan. Padahal saya ingin berdialog terbuka," ungkapnya kepada wartawan.
 
Citra menambahkan, ia telah menerima perwakilan massa sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan dan menjadikan masukan tersebut sebagai bahan evaluasi. Ia juga membuka peluang untuk dialog lanjutan, asalkan dilakukan secara tertib dan memberi ruang saling mendengarkan.
 





Pemerintahan Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini