Warga Pangandaran Gelar Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan di Pantai Batu Hiu
Oleh Redaksi | Kamis, 25 Agustus 2022 19:34 WIB | 2.760 Views
Pangandaran, mypangandaran.com - Ruat Jagat Sila Saamparan 2022 yang merupakan agenda Calendar of Event Pemerintah Kabupaten Pangandaran digelar oleh masyarakat Desa Ciliang Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran di area parkir Objek wisata Pantai Batuhiu Jumat - Minggu, 26 - 28 Agustus 2022.
Batu Hiu Culture Festival, Ruat Jagat Sila Saamparan dilaksanakan selama tiga hari berturut turut, selain Kirab Budaya ada juga Festival Calung dan Lomba Sawangan, sementara pada malam harinya digelar seni Kuda Lumping (Ebeg).
Ada sekitar 15 Dongdang yang berisikan tumpeng dalam acara tersebut, acara diawali dengan Kirab Budaya, yang selanjutnya Prosesi Adat, Tawasul dan diakhiri dengan ngarencah (makan red) tumpeng bersama.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran Ujang Endin Indrawan, dalam kesempatan tersebut Ujang Endin Indrawan menyampaikan, event budaya ini diharapkan menjadi paket wisata. Menurutnya Bali maju dan banyak dikunjungi wisatawan karena salah satunya menjaga kearifan lokal.
" Yang diharapkan, wisatawan yang datang ke Pangandaran, wisatawan dari mancanegara. Artinya itu akan menjadi sumbangan devisa bagi negara," ujar Endin.
Untuk itu , Ujang Endin Indrawan mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kearifan lokal Batuhiu Culture Festival ini. Diharapkan nanti, kearifan-kearifan lokal yang ada di Desa Ciliang ini bisa dipertahankan, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri.
Sementara itu tokoh budaya setempat Rangga mengatakan, Ruat Jagat Sila Saamparan ini salah satu tradisi yang ada di Batuhiu Desa Ciliang, merupakan wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang sudah dirasakan oleh masyarakat.
" Ruat artinya nguatkeun ngarawatan, nguatkeun hate nguatkeun iman tur katakwaan. Sila Saamparan ini merupakan perlambang, budaya itu tidak terlepas dari falsafah, artinya tidak ada rakyat tidak ada pejabat semua duduk sama rata," tuturnya.
Sedangkan Dongdang menurut Rangga, Dongdang itu isinya berbagai makanan, terutama makanan dari hasil bumi dari masyarakat sekitar.
" Sehingga kami disini cucurak makan bersama, sebagai wujud gotong royong,wujud kebersamaan, karena budaya itu sangat kaya dengan falsafah kehidupan," pungkasnya.(*)
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook