Pangandaran, myPangandaranNews - Ada Gula ada Semut, pepatah itu sering kali anda mendengarnya, tapi bagaimana dengan Gula Semut? Mungkin anda baru mendengarnya. Gula semut adalah varian gula yang bahan dasarnya sama dengan gula merah, hanya saja melewati satu proses kembali untuk menjadi gula semut.
Gula semut dikembangkan oleh BDC (Business Development Center) dengan membina masyarakat khususnya di Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran, mulai dari cara memproduksi gula semut, pengemasan hingga pemasaran. Dikutip dari website BDC Pangandaran, Seiring meluasnya pasar dan meningkatnya keuntungan, makin banyak pula perajin gula yang bergabung dalam produksi gula semut. Dari awalnya hanya 54 orang, kini menembus 140 orang di Kecamatan Pangandaran. Kapasitas produksi pun sudah mencapai 8-10 ton per bulan. Saat ini, dari kapasitas produksi itu, rata-rata 3 ton di antaranya diperuntukkan bagi pasar Jepang dan Eropa, meski proses penjualannya masih melalui perantara eksportir gula di Purwokerto, Jawa Tengah.
Rasanya khas, tak jau berbeda dengan manis gula merah, tapi lebih lembut. Dengan kadar air yang lebih rendah dan tidak boleh lebih dari 2% menjadikan gula semut tahan lama hingga 2 tahun. Saat ini BDC Pangandaran sebagai fasilitator masyarakat dalam mengembangan produk gula semut sedang berupaya untuk mendapatkan berbagai sertifikasi supaya gula semut yang dihasilkan lebih berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi.