Pangandaran,myPangandaran.com-KANGKARENG Tour Pangandaran, Sekolah Pengembangan
Olahraga Air Pangandaran bersama dua wisatawan asing asal Australia dan
wartawan Radar, mencoba menelusuri Sungai Pamugaran Desa Cikembulan
Kecamatan Pangandaran.Selama penelusuran sungai sepanjang lima
kilometer itu, tim gabungan dari komunitas pecinta wisata alam
menggunakan canoe (kayak). Kegiatan tersebut bertujuan membuka jalur
wisata baru di daerah Pangandaran.
Mulai
pukul 07.00, tim yang berjumlah enam orang mempersiapkan peralatan
mulai dari jaket pelampung, papan canoe dan dayung. Selanjutnya, tim
mulai perjalanan menuju muara Sungai Pamugaran yang berjarak sekitar
enam kilometer dari Ibu Kota Pangandaran. Sampai di lokasi, tim mulai
menelusuri pinggiran muara sungai.
Ekpedisi dipimpin Ketua
Kangkareng Tour yang juga pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia DPC
Kabupaten Ciamis Jajang Nurjaman. “Saya lega melihat cuaca sangat
cerah. Kami semua tidak menyia-nyiakan kesempatan baik itu. Kami
langsung turun ke sungai,” ungkapnya.
Selama dua jam, tim berhasil
menelusuri Sungai Pamugaran yang sangat eksotik. Dalam perjalanan
melelahkan, tim menyempatkan berburu taritip (sejenis kerang) sebagai
oleh-oleh untuk dibawa pulang.
Pengalaman menelusuri sungai begitu
berkesan dan sangat mengasyikan. Seperti diutarakan Andrew (25) dan
Sonya (24) wisatawan asal Australia. Menurut Sonya, suasana di
sepanjang pantai sangat menarik, barisan pohon bakau, deretan bagang
tradisional berbahan bambu milik warga, juga menjadi daya tarik
tersendiri.Semua peralatan canoeing disediakan oleh Sekolah
Pengembangan Olahraga Air (SPORA) Pangandaran. Menurut Damus, staf dari
SPORA, kegiatan canoeing bisa dilakukan di sungai maupun di laut. Namun
bagi pemula sebaiknya dilakukan di sungai dulu. Setelah terbiasa baru
mencoba di lautan lepas.
“Canoeing di laut memang lebih menantang,
namun tetap harus memperhatikan cuaca dan ada tim pengawal yang memakai
perahu,” terang dia.
Sebelum ekspedisi di Sungai Pamugaran, kegiatan
canoeing biasanya dilakukan di aliran Sungai Putra Pinggan. “Lokasinya
bagus, namun jika musim hujan airnya keruh,” ungkapnya
Sumber: RadarTasikmalaya