Jelang Ramadhan 1446 H, Pasar Pananjung Pangandaran Diserbu Pembeli Kembang Tujuh Rupa
Oleh Amin Pnd | Jum'at, 28 Februari 2025 10:38 WIB | 77 Views
MYPANGANDARAN - Jelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah, tradisi nyekar atau ziarah kubur menjadi salah satu ritual yang banyak dilakukan masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Pangandaran.
Hal ini terlihat dari ramainya aktivitas di Pasar Pananjung Pangandaran, di mana para pembeli menyerbu lapak-lapak pedagang kembang tujuh rupa.
Kembang tujuh rupa yang terdiri dari berbagai jenis bunga seperti mawar, melati, kenanga, dan lainnya, menjadi barang yang paling dicari. Kembang-kembang ini digunakan untuk keperluan nyekar ke makam para leluhur.
"Setiap menjelang Ramadhan, penjualan kembang memang selalu meningkat. Ini sudah menjadi tradisi masyarakat di sini," ujar Tanti (24), salah satu pedagang kembang musiman di Pasar Pananjung.
Tanti menambahkan, harga satu paket kembang tujuh rupa dibanderol Rp 2.500. Dalam satu paket tersebut, pembeli bisa mendapatkan berbagai jenis kembang, termasuk daun pandan, bunga soka, dan bunga kenanga.
"Kebanyakan pembeli adalah ibu-ibu yang ingin nyekar ke makam keluarga mereka," ungkap Tanti.
Meningkatnya permintaan kembang tujuh rupa ini membawa berkah tersendiri bagi para pedagang musiman. Mereka mampu meraup keuntungan hingga Rp 200 ribu - Rp 300 ribu per hari.
"Alhamdulillah, dengan adanya tradisi nyekar ini, kami bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk menyambut Ramadhan," kata Tanti, Jumat (28/2/2025).
Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran.
Kirimkan tulisan anda melalui
Kontribusi dari Anda
Berikan Komentar Via Facebook