Pangandaran,myPangandaran.com-Kawasan Wisata Pangandaran, berpotensi terkena dampak pemanasan global,
seperti suhu air laut meningkat, kerusakan terumbu karang, luasan
daratan berkurang, atau ekosistem laut mengalami kepunahan. Gejala
tersebut telah terjadi di Thailand dan Miyanmar, sehingga beberapa
tempat wisata di sana, ditutup.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indekon Ari Suhari dalam
ekspos pengembangan wisata berkelanjutan bertajuk "Energy Effeciency
for Sustainable Tourism in Pangandaran Indonesia" di Hotel Pantai Indah
Pangandaran, Kamis (27/1). Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala
Bapedda Ciamis Tiwa Kustiwa, Kadisbudpar Ciamis H. Cu Herman, Ketua
Presidium Pembentukkan Kab. Pangandaran, Supratman, B.Sc. dan sejumlah
tamu undangan lainnya.
"Gejala-gejala terjadinya pemanasan global itu dirasakan sekarang
udara panas setiap hari. Penyababnya, yakni "Efek Rumah Kaca", yaitu
terperangkapnya udara panas dari radiasi matahari yang tertahan oleh
lapisan "Gas Rumah Kaca" yang seharusnya dipantulkan kembali ke ruang
angkasa," kata dia.
Sementara itu, Ketua Bapedda Ciamis, H. Tiwa Kustiwa mengatakan,
mengembangkan wisata Pangandaran yang berbasis ramah lingkungan,
diperlukan gerakan menyeluruh oleh tiap komponen yang terlibat dengan
bidang kepariwisataan. "Selain itu, mengembangkan wisata Pangandaran
yang berbasis ramah lingkungan, diperlukan kebijakan dari dinas
terkait," papar Tiwa.( Sumber PikiranRakyat)