Hajat Laut Tanpa Larung Sesaji


Hajat Laut Tanpa Larung Sesaji

Pangandaran,myPangandaran.com-Ribuan warga yang mengikuti acara hajat laut di Pantai Pangandaran Ciamis Jawa Barat pada hari ini (6/1) harus kecewa. Pasalnya, acara larung sesaji yang paling ditunggu-tunggu justru tidak diadakan panitia pada tahun ini. Larung sesaji malah diganti tabur bunga.

“Saya tidak tahu alasannya kenapa larung sesajen dilarang,”ujar Ki Rain, 85 tahun, sesepuh masyarakat Pangandaran kepada Tempo.

Menurut Rain, keberadaan larung sesajen dalam  hajat laut Pangandaran memiliki makna yang cukup penting bagi masyarakat Pangandaran. Bukan hanya membuang sesajen semata ke laut namun hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur atas semua nikmat yang telah diberikan bagi masyarakat Pangandaran. “Mungkin itu sudah dianggap sebagai keharusan,”ujarnya.

Dalam acara yang dihelat setiap bulan Muharam pada Kamis Wage menjelang Jumat Kliwon ini larung sesajen memiliki daya tarik tersendiri bagi warga serta wisatawan yang datang. Warga biasanya berebut hingga ke tengah laut saat sesajen dibuang. “Mereka justru menunggu acara larungnya,”kataya.

Larung dimata warga lanjut Rain memiliki makna yang cukup dalam, beragam jenis makanan mulai sayuran hingga buah-buahan segar, pakaian, alat kecantikan hingga kepala seekor sapi yang dimasukan ke dalam jempana sengaja dibuang ke laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala limpahan nikmatnya dari laut.

Bahkan makna lainnya sebagian warga percaya sebagai upaya menjaga ketentraman masyarakat sekitar dari upaya jahat. “Mungkin bisa juga kita buang sial,”lanjut Rain.

Dodi, 40 tahun, warga nelayan Pangandaran yang turun ke laut pun merasa kaget dengan adanya larangan itu. Sebab disamping dana yang digunakan berasal dari iuran warga juga kegiatan larung sangat penting sekali dalam prosesi hajat laut setiap tahunnya. “Saya tidak tahu alasannya, namun katanya oleh pemerintah,”ujarnya.

Namun ditengah adanya larangan larung sesajen oleh pemerintah, dengan keteguhan hatinya Rain tetap menggelar kegiatan larung sesajen tersebut secara sembunyi-sembunyi di Pantai Indah, Laut biru, Parapat, Nyiur Indah, hingga Banyu Asin tanpa sepengetahuan panitia termasuk pemerintah. “Tetap ada yang kurang bila larung tidak ada,”ujarnya.(TempoInteraktif)



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini