Kalipucang, myPangandaran.com - Ribuan petasan berbagai jenis yang diangkut sebuah kendaraan bak terbuka meledak di kilometer 15 Kalipucang, Ciamis, tepatnya di bundaran Karapyak Dusun Emplak RT 21/01 Desa Emplak, Kec. Kalipucang, Ciamis, Rabu (5/1).
Setelah meledak, api membakar dus yang ada, serta membakar pula bagian kanan bak terbuka dan terpal penutup kendaraan. Akibatnya, kendaraan yang dikemudikan warga Jl. Astanaanyar No 96 Blok Lio Genteng, Bandung, pun nyaris terbakar.
Untungnya, kebakaran mobil itu tidak sampai terjadi, karena sopir dibantu warga segera memadamkan api di atas kendaraan tersebut. “Kalau tidak dipadamkan, mobil mungkin sudah terbakar dan meledak pula,” kata Yatna, warga setempat di lokasi kejadian.
Akan tetapi, walaupun kendaraan selamat dari ancaman api, petasan yang masih tersisa, kendaraan dan pengangkutnya tidak selamat dari polisi. Pasalnya, setelah terjadi ledakan yang membuat heboh, polisi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kalipucang langsung mengamankan petasan bersama pemilik kendaraannya, Ade Sihombing. “Petasan dan kendaraannya kami amankan. Pembawanya pun kami periksa,” kata Kapolsek Kalipucang, AKP Edih Permana.
Informasi diterima , ribuan petasan yang meledak tersebut rencananya akan dibawa pemiliknya ke Pangandaran untuk selanjutnya dijual ke sejumlah pedagang. Petasan dibawa langsung dari Bandung oleh pemiliknya.
Berdasarkan keterangan diperoleh petugas, pemilik petasan dan sopirnya, bukan hanya satu kali itu saja membawa petasan ke Pangandaran dan sejumlah daerah lainnya di Ciamis selatan. Terakhir, mereka membawa petasan itu menjelang Natal dan Tahun Baru beberapa waktu lalu. Tetapi petasan yang dibawanya meledak dan nyaris membakar kendaraan, baru terjadi satu kali.
Hingga saat ini, belum diketahui penyebab meledaknya ribuan petasan tersebut. Namun menurut perkiraan petugas, petasan itu terbakar karena cuaca yang kebetulan sedang panas, sejak dari Banjar hingga kawasan Kalipucang.
Sementara itu, sejumlah warga mengatakan bahwa setelah mendengar suara ledakan dari mobil, mereka menyangka bahwa mobil itu mobil teroris. Ledakan, kata mereka, biasanya berasal dari mobil teroris. Karena itulah, pada awalnya mereka tidak mau mendekati mobil yang meledak itu.
Akan tetapi, setelah ada yang mendekati mobil dan mengetahui bahwa yang meledak itu petasan, warga kemudian mendekati mobil, bahkan turut memadamkan api yang menjalar di kendaraan. “Kalau tidak dibantu warga, mobil itu mungkin sudah terbakar,” kata Kandi, warga Emplak