Dua TKI Asal Padaherang Hilang Kontak


Dua TKI Asal Padaherang Hilang Kontak

Padaherang, myPangandaran.com - Maraknya pemberitaan penganiayaan terhadap TKI di media membuat keluarga para TKI cemas. Mereka khawatir anggota keluarganya yang sedang mencari nafkah di negeri orang itu ikut menjadi korban majikannya. Terlebih lagi, ada keluarga yang mengaku sudah bertahun-tahun tidak berkomunikasi.

Seperti dialami Ahman, warga Desa Kedungwuluh Kecamatan Padaherang. Ia mengaku kehilangan kontak dengan istrinya, Enung Nurhayati sejak Februari 2009.Kata dia, Enung meninggalkan Indonesia sejak tahun 2002 untuk bekerja di Malaysia. Selama delapan tahun istrinya di negeri Jiran, Ahman hanya satu kali mendapat kabar. Kabar itu pun tidak menggembirakan. “Katanya gajinya beberapa tahun belum dibayar jadi nggak bisa pulang,” tuturnya.

Kekhawatiran Ahman kembali muncul setelah melihat tayangan di televisi terkait maraknya penganiayaan terhadap TKI di luar negeri. “Kami keluarga hanya ingin mendapatkan kabar saja bagaimana kondisi Enung di sana,” terangnya.

Hal serupa juga dialami Abdul Hanif, warga Dusun Tarisi RT 01/01 Desa Maruyungsari Kecamatan Padaherang. Ia mengaku kehilangan kontak dengan istrinya, Hindun Hanifah yang bekerja di Riyad, Arab Saudi. Menurut dia, Hindun bekerja di Arab Saudi sejak tahun 2008. Namun hampir satu tahun terakhir, Hanif kehilangan kontak dengan istrinya.

Merasa khawatir, kemarin, Abdul Hanif mendatangi kantor Desa Maruyungsari untuk meminta bantuan. “Saya bingung harus mencari kabar kemana?” katanya.

Setahun pertama, kata dia, Hindun sering memberikan kabar melalui telepon. Namun sejak setahun silam Hindun tidak lagi memmberikan kabar. Bahkan keluarga bingung untuk menghubungi Hindun di Arab Saudi karena tidak memiliki nomor telepon.
Kepala Desa Maruyungsari Turino membenarkan adanya laporan warga yang kehilangan kontak dengan anggota keluarganya yang menjadi TKI di luar negeri. Namun, pihaknya masih kesulitan untuk mencari tahu keberadaan TKI tersebut. Pasalnya, sebagian besar warganya yang menjadi TKI tidak melaporkan keberangkatannya kepada aparat desa.

Saat ini pihaknya sedang mendata warga yang bekerja di luar negeri. “Seharusnya pihak perusahaan yang membawa mereka melapor ke sini, jadi kami tahu, tapi sampai sekarang belum ada,” tuturnya.

Secara jumlah, kades belum mengetahui pasti berapa banyak warganya yang menjadi TKI. Dia memprediksi jumlah warga Desa Maruyungsari yang menjadi TKI jumlahnya mencapai puluhan orang.(radarTasikmalaya)



#




Anda mempunyai konten untuk ditayangkan di myPangandaran.com dan jaringannya seperti berita, opini, kolom, artikel, berita foto, video, release Perusahaan atau informasi tempat bisnis di Pangandaran. Kirimkan tulisan anda melalui Kontribusi dari Anda
Banner Header

Berikan Komentar Via Facebook

Peristiwa Lainnya
Mau booking hotel, penginapan, travel dan tour? call 0265-639380 atau klik disini