Pangandaran,myPangandaran.com-Aksi vandalisme dengan mencorat coret dinding tembok dan fasilitas umum
namnpaknya sulit diberantas di Pangandaran. Meskipun dua geng motor di
wilayah ini telah dibubarkan, namun aksi tangan jahil dengan cat semprot
tersebut masih saja dijumpai di beberapa tempat. Bahkan kini tak hanya
nama-nama geng motor yang terpangpang, melainkan nama inisial sampai
nama kota. Warga menduga aksi tersebut dilakukan juga oleh wisatawan
nakal.
“Sepertinya club-club motor yang datang ke Pangandaran harus
diperiksa dulu sebelum masuk, mereka bawa cat semprot atau tidak,
soalnya seringkali mereka juga berani melakukan aksi corat coret di
Pangandaran. Meskipun hanya segelintir orang saja, saya sering memergoki
mereka bahkan pernah saya rampas. Beruntung mereka berhasil kabur,
nggak sampai dihakimi warga,” tutur Adi (31) salah seorang warga kepada kami, kemarin.
Dikatakan Adi, aksi corat-coret tersebut kerap
dilakukan tengah malam saat suasana sepi dari aktivitas warga. Selain
mencorat coret dinding dan pagar bangunan rumah warga. Bangunan hotel
serta beberapa fasilitas umum seperti rambu-rambu petunjuk jalan raya,
trotoar dan tembok taman seperti dikawasan tollgate Pangandaran juga
menjadi sasaran aksi mereka.
”Mereka mencorat-coret dinding di tengah
malam, seringkali pagi hari begitu lihat dinding tembok bangunan kosong
atau pagar hotel udah penuh tulisan,” tandas pria yang berprofesi
sebagai pelukis tatto sementara itu. Ketua GIBAS Pangandaran Yana
Macan menambahkan, pelaku aksi vandalisme dilakukan tidak hanya oleh
geng motor, namun banyak juga pengunjung yang datang ke Pangandaran
kemudian melakukan aksi vandalisme. ”Mereka berpikiran dengan menuliskan
sesuatu bisa menjadi kenangan buat mereka, saya pernah menegur
sekelompok anak-anak motor yang lagi corat coret, waktu saya tanya,
mereka jawabnya hanya iseng saja,” ungkapnya.
Yana menyesalkan adanya
aksi tangan-tangan jahil tersebut. Selain merusak keindahan obyek
wisata Pangandaran, tulisan-tulisan yang tidak jelas itu juga akan
mengesankan Pangandaran tak terurus. Guna mengantisipasinya, kata
dia, harus ada tindakan tegas terhadap pelaku vandalisme. “Kalau ada
sanksi tegas seperti plang yang dipangpang di tempat umum, setidaknya
akan membuat mereka berpikir kembali untuk berbuat, kalau perlu sangsi
bagi pelakunya berat sehingga mereka takut,” tandasnya (RadarTasikmalaya)