Pangandaran,myPangandaran.com-Rambu suar milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di depan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Pantai Timur Pangandaran kondisinya tak terawat. Dari
pantauan Kami(red) jembatan besi menuju tower suar tersebut rusak parah
akibat korosi. Bahkan belum lama ini, sebagian jembatan hancur hingga
tak bisa lagi dilewati. Selain itu, lampu suar juga padam sejak beberapa
bulan terakhir.
Kerusakan salah satu unit Sarana Bantu Navigasi
Pelayaran (BPNP) tersebut luput dari perhatian pemerintah. Padahal
keberadaan rambu suar tersebut sangat membantu nelayan.
Seperti diungkapkan Daris (32) nelayan asal Dusun/Desa Pangandaran.
Dikatakannya, signal lampu suar yang berkelip di malam hari sangat
membantu nelayan untuk mengenali lokasi daratan, terutama wilayah
Pangandaran dimana rambu suar tersebut berdiri.
“Lampu itu bisa
menuntun kami saat pulang melaut terutama jika kondisi cuaca sedang
tidak baik, kedipan lampu itu sebagai tanda daratan buat nelayan,”
jelasnya kepada Kami(red) , kemarin.
Dikarenakan lampu suar tersebut
padam, kata dia, saat ini nelayan Pangandaran hanya mengandalkan
lampu-lampu hotel bertingkat dan lampu tower selular sebagai tanda untuk
arah pulang setelah melaut.
Selain nelayan setempat, lanjut Daris,
lampu suar tersebut berguna bagi aktifitas kapal-kapal tongkang dari
Cilacap yang setiap hari melintas perairan Pangandaran. Keberadaan rambu
suar tersebut akan membantu kapal pesiar asing yang kerap bersandar di
teluk Pangandaran.
“Dulu sering ada kapal asing mampir di sini,
terutama kalau cuaca buruk. Biasanya mereka berlabuh dulu di sini
(Pangandaran), tapi sekarang jarang ada lagi. Mungkin matinya lampu suar
ini juga ada pengaruhnya,” tuturnya.
Sementara itu, Ading (46)
nelayan lainnya berharap Pangandaran mempunyai menara mercusuar untuk
membantu aktifitas ribuan nelayan. Menurutnya, keberadaan rambu suar di
pantai timur kurang maksimal, dikarenakan tinggi rambu tersebut
jangkauannya tidak terlalu luas.
“Menara itu tingginya 20 meter,
paling hanya bisa dilihat nelayan dari jarak 4 sampai 5 mil. Lebih jauh
lagi sudah nggak kelihatan,” ungkapnya.
Dikatakan Ading, menara
mercusuar yang dibutuhkan minimal memiliki tinggi sekitar 50 meter.
Menurutnya, keberadaan mercusuar selain membantu nelayan juga akan
menjadi salah satu daya tarik wisatawan. “Nggak menutup kemungkinan kan
bisa menjadi objek wisata baru, wisatawan bisa menikmati keindahan
Pangandaran dari tempat tinggi,” tuturnya.
Informasi dihimpun Kami(red) ,
sebelum jembatan rambu suar tersebut rusak. Keberadaan menara rambu suar
itu kerap menarik perhatian wisatawan. Selain sebagai tempat melihat
pemandangan laut, kawasan tersebut sering dipakai tempat untuk berfoto,
bahkan aktifitas memancing.
Sumber RadarTasikMalaya