Pangandaran,myPangandaran.com-Waterpark Pangandaran terus-terusan dipertanyakan keberadaannya bahkan didemo warga sampai Senin (13/9). Warga berjanji akan kembali melakukan aksi massa jika tuntutan mereka terhadap manajemen waterpark tidak juga dipenuhi.
“Kami, terus terang saja, akan terus melakukan aksi massa jika tuntutan warga tidak juga dipenuhi manajemen waterpark. Ini kami lakukan semata-mata untuk rakyat,” kata Juhana, warga Kalipucang, Ciamis, Senin (13/9) kepada kami.
Sebagaimana diberitakan, wahana wisata Waterpark Pangandaran yang berada tepat di tepi laut Ciamis selatan, sejak beberapa waktu lalu digugat masyarakat melalui sebuah organisasi bernama Laskar Merah Putih. Waterpark digugat karena sejak wahana wisata itu berdiri, tidak juga menyelesaikan persoalan ganti rugi tanah warga dan desa.
Pihak Laskar Merah Putih, beberapa waktu lalu sebenarnya sempat membicarakan gugatan warga itu dengan manajemen Waterpark Pangandaran yang juga pengelola Hotel Sabda Alam Garut. Akan tetapi, pembicaraan tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa. Tuntutan warga yang mencapai Rp 600 juta, tidak juga ditanggapi.
Kesal dengan hal itu, pada Jumat (3/9) lalu, puluhan anggota Laskar Merah Putih dan warga sengaja menimbun sebagian jalan masuk ke wahana wisata tersebut dengan batu. Hal itu membuat pengunjung sarana wisata itu terganggu bahkan mengurungkan niat untuk masuk ke waterpark.
Minggu (12/9) sore, Laskar Merah Putih tersebut kembali melakukan aksi di Waterpark Pangandaran. “Pokoknya sepanjang tuntutan warga belum dipenuhi, kami akan terus melakukan aksi,” kata Juhana.
Di tempat terpisah, mantan Kepala Desa Putrapinggan Undang Supriatna dan Ketua Laskar Merah Putih Wahidin kembali mengatakan bahwa pengelola objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan tersebut belum menuntaskan persoalan ganti rugi tanah milik warga, serta tidak merealiasikan sejumlah kesepakatan sebelum pembangunan dimulai, dua tahun lalu.
Sementara itu, hingga berita ini disusun, kami belum juga berhasil menghubungi manajemen waterboom Putrapinggan tersebut. Ketika akan menemui manajemen waterboom, pihak keamanan menyebutkan manajemen dan pemiliknya sedang tidak ada di tempat.