Menurunnya tangkapan nelayan di Ciamis selatan, Ciamis seperti Pangandaran, Parigi dan Batukaras, diduga ada kaitannya dengan penyempitan dan sedimentasi di Laguna Sagaraanakan, Cilacap. Penyempitan dan sedimentasi menyebabkan berkurangnya tempat pemijahan ikan.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cintanduy, Ir. Agus Raharjo. "Memang, penyempitan dan sedimentasi di laguna Segaraanakan berpengaruh atau punya andil dalam penurunan tangkapan nelayan," ujar Agus , Minggu (29/8).
Menurut keterangan, selama ini Laguna Segaraanakan merupakan tempat yang baik dan favorit bagi udang dan jenis ikan tertentu untuk berkembang biak. Setelah cukup umur, udang dan jenis ikan tertentu itu kemudian menyebar ke laut lepas, termasuk ke laut lepas di Ciamis selatan.
Akan tetapi, setelah laguna mengalami penyempitan dan sedimentasi yang parah, maka tempat pemijahan menjadi berkurang. "Jangan heran, jika kemudian nelayan di Ciamis selatan mengalami penurunan hasil tangkapan, khususnya udang dan beberapa jenis ikan tertentu," ujarnya.
Sejumlah nelayan di Pangandaran, saat dikonfirmasi mengaku tidak paham soal itu. Yang mereka tahu, sejak empat atau tiga tahun lalu, tangkapan ikan mereka terus mengalami penurunan. Sepanjang empat atau tiga tahun itu mereka terus mengalami paceklik ikan yang sebelumnya tidak pernah dialami.
"Yang pasti, entah karena apa, ikan seakan menghilang. Kami tidak tahu apakah menghilangnya ikan itu karena Segaraanakan menyempit atau karena penyebab lain," kata Wagino, seorang nelayan, Minggu.
Keterangan diperoleh, beberapa tahun lalu, pemerintah punya rencana besar untuk menyelamatkan Sagaranakan dari penyempitan dan sedimentasi tersebut. Rencana dimaksud adalah menyodet Citanduy agar tidak seluruhnya masuk Segaraanakan, tetapi masuk ke perairan laut di Ciamis selatan. Hal itu dilakukan karena Sungai Citanduy, menjadi penyumbang lumpur terbanyak ke Segaraanakan.
Tetapi, rencana itu tidak bisa dilaksanakan, karena warga Ciamis selatan melakukan penolakan. "Ciamis menolak karena sodetan malah akan membuat Teluk Pananjung menjadi spiteng raksasa," kata Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kab. Ciamis, Mohammad Yusuf.
Saat mengadakan reses ke Pangandaran, anggota DPR RI asal Jawa Barat Agun Gunanjar Gunarsa sempat berpendapat bahwa untuk kebaikan nelayan Ciamis selatan, ide Sodetan Citanduy harus dihidupkan kembali. Pemerintah bisa kembali mengajukan pinjaman ke pihak asing.
Namun saat hal itu disampaikan kepada Agus Raharjo, dia mengatakan bahwa semuanya sudah terlambat. "Sodetan tidak mungkin dilaksanakan karena ada penolakan," kata Agus