Pangandaran,myPangandaran.com-Sejak sepekan terakhir, puluhan nelayan memindahkan tempat berlabuh
kapal compreng dari Pantai Timur ke Pantai Barat. Hal itu dilakukan
untuk menghindari bahaya karena angin timur masih kencang.Menurut
para nelayan, perpindahan tempat berlabuh kapal compreng di Pangandaran
kerap dilakukan saat musim angin barat maupun angin timur. “Kalau lagi
angin timur, kita (berlabuh) ke barat, bigitu juga sebaliknya,” tutur
Yanto (38), salah seorang nelayan compreng, kemarin.
Dia
menjelaskan Pangandaran merupakan tempat yang nyaman dan aman sebagai
tempat berlindung karena letak perairannya yang menjorok ke darat. Angin
yang bertiup terhalang daratan Cagar Alam dan Nusakambangan.Petugas
Pos Polisi Perairan Pangandaran Briptu Sujarwo mengatakan saat ini
iklim tidak menentu. “Seharusnya bulan Juli sudah memasuki musim angin
barat dan musim kemarau tapi sekarang cuacanya berubah-ubah, kadang
angin barat, kadang angin timur. Hujan juga masih sering terjadi,”
tuturnya.
Menurut dia, saat ini angin timur masih berhembus kencang
terutama di malam hari. Untuk itu, nelayan berlindung di Pantai Barat.
“Mereka (nelayan, red) itu kan tinggal di kapal. Jadi kalau anginnya
kencang nggak nyaman buat mereka. Selain menganggu kesehatan, kapal juga
menjadi goyang,” tuturnya.Fenomena cuaca yang tidak menentu seperti
saat ini, sambung dia, menyebabkan nelayan mengalami paceklik
berkepanjangan. “Sekarang hujan masih sering terjadi, biasanya ikan
sulit ditangkap. Berbeda dengan musim kemarau, hasil tangkapan nelayan
lebih baik,” tuturnya.
Deretan kapal compreng yang berjarak sekitar
200 meter dari bibir pantai tersebut mengundang perhatian wisatawan yang
sedang beraktivitas di Pantai Barat. “Dulu saya ke sini nggak ada
kapal-kapal besar, tapi sekarang kok jadi banyak,” ungkap Dadi (33),
salah seorang wisatawan asal Bandung.
Sumber RadarTasikmalaya